Sabtu 25 Apr 2020 13:16 WIB

Bisnis Lain Saat Krisis: Layanan Kirim Belanjaan

Layanan Kirim Belanjaan Ini Malah Cuan, Hingga Rekrut 300 Ribu Pekerja Baru

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bisnis Lain Krisis, Layanan Kirim Belanjaan Ini Malah Cuan, Hingga Rekrut 300 Ribu Pekerja Baru. (FOTO: Unsplash/Rupixen)
Bisnis Lain Krisis, Layanan Kirim Belanjaan Ini Malah Cuan, Hingga Rekrut 300 Ribu Pekerja Baru. (FOTO: Unsplash/Rupixen)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Instacart merekrut 300 ribu pekerja dalam beberapa minggu terakhir, demi memenuhi lonjakan permintaan pengiriman bahan makanan akibat pandemi.

Tak berhenti di situ, perusahaan teknologi itu berencana mempekerjakan 250 ribu pekerja lain selama dua bulan ke depan. Sebab, beberapa minggu terakhir, permintaan dari pelanggan mengalami peningkatan.

"Kami berusaha merekrut pekerja penuh waktu tambahan yang diperlakukan sebagai kontraktor independen di daerah-daerah dengan permintaan tertinggi, demi menyediakan layanan pengiriman pada hari yang sama," kata Instacart, dikutip dari CNN Internasional, Jumat (24/4/2020).

Baca Juga: Ironi, Harta Miliarder Teknologi Malah Melonjak saat 22 Juta Orang Amerika Jadi Pengangguran

Instacart salah salah satu dari beberapa perusahaan yang berkembang pesat saat ekonomi Amerika Serikat) mengalami perlambatan. Sebelum perekrutan, Instacart memiliki sekitar 200 ribu tenaga kerja di bagian pembelanjaan.

Dalam unggahan blog, perusahaan mengatakan, "kami akan memperkanalkan daftar tunggu para pelamar di daerah-daerah guna memastikan kami menyeimbangkan jumlah pekerja yang direkrut dari berbagai daerah."

Meski mengalami lonjakan bisnis, Instacart juga telah dikritik oleh para karyawan karena dinilai tak cukup memberi perlindungan dan kompensasi selama krisis corona. Akhir bulan lalu, beberapa karyawan bahkan memprotes perusahaan, menuntut upah tambahan 5 dolar AS (sekitar Rp78 ribu) per pesanan, serta tip 10%.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement