Sabtu 25 Apr 2020 10:04 WIB

Eredivisie Dihentikan, Pendukung Liverpool yang Deg-degan

The Reds yang menguasai klasemen 2019/2020 bisa nirgelar andai FA ikuti jejak KNVB.

Rep: Frederikus bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Papan informasi bertuliskan imbauan mengenai virus corona terlihat di dalam stadion saat pertandingan lanjutan liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth, Maret lalu.
Foto: Reuters/Carl Recine
Papan informasi bertuliskan imbauan mengenai virus corona terlihat di dalam stadion saat pertandingan lanjutan liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth, Maret lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Kompetisi Liga Belanda musim 2019/2020 baru saja dibatalkan. Itu semua karena pandemi covid-19 yang belum mereda secara signifikan.

Keputusan Federasi Sepakbola Negeri Kincir Angin (KNVB) menghadirkan konsekuensi pada posisi klub. Lantaran dibatalkan, maka tak ada yang promosi dan degradasi.

Begitupun dengan status jawara. Kursi singgasana musim 2019/2020 dikosongkan. Sebelum KNVB mengeluarkan kebijakan ini, Ajax Amsterdam berada di puncak klasemen sementara.

Sebelumnya, Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) mengharapkan setiap liga menyelesaikan kompetisi domestik. Belakangan UEFA melunak.

Mereka mempertimbangkan keputusan anggotanya yang mengakhiri kompetisi secara prematur. Tentunya dengan alasan tertentu.

KNVB memiliki alasan kuat dari keputusan mereka. Pemerintah Belanda memperpanjang masa karantina wilayah hingga 1 September 2020. 

Setelah mendengarkan aturan pemerintah, KNVB mengatakan akan berkonsultasi dengan UEFA, sebelum membuat keputusan akhir. Saat ini, keputusan akhir telah dicapai.

"Ini menjadi informasi penting untuk Liverpool. Klub tersebut berkesempatan meraih gelar Liga Primer Inggris pertama (dalam sejarah the Reds). Eredivisie seakan memberikan cetak biru yang bisa saja menjadi sebuah pedoman," demikian laporan yang dikutip dari Standard.co.uk, Sabtu (25/4).

KNVB memenuhi ketentuan UEFA. Mereka memilih tidak memberikan trofi juara atau memaksakan degradasi.

Eredivisi menjadi kompetisi pertama di Eropa yang melakukan hal di atas. Angin bertiup ke daerah benua biru lainnya, termasuk Inggris.

Sebagian besar peserta Liga Primer ingin kompetisi berlanjut. Namun semua tergantung pada situasi corona dan keputusan pemerintah. 

Itu menjadi rekomendasi bagi penyelenggara dalam membuat kebijakan. Tugas UEFA mengevaluasi kebijakan tersebut.

"Jika Liga Primer tidak berlanjut, bukan sesuatu yang mengejutkan. Tapi tentu saja hal tersebut membuat penggemar Liverpool khawatir," tambah laporan dari Standard.co.uk.

Kompetisi terelit Negeri Ratu Elizabeth terhenti di pekan ke-29. Kubu the Reds berada di singgasana klasemen sementara. Dengan mengantongi 82 poin, Mohamed Salah dan rekan-rekan unggul 25 angka atas Manchester City di tangga kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement