Sabtu 25 Apr 2020 04:47 WIB

Beyonce Sumbang Rp 93,6 M untuk Bantuan Pandemi Covid-19

Bantuan dari Beyonce ditujukan kepada komunitas kulit berwarna terdampak Covid-19

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Beyonce menyumbang sekitar Rp 93,6 miliar untuk sejumlah organisasi kemanusiaan demi meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Foto: EPA
Penyanyi Beyonce menyumbang sekitar Rp 93,6 miliar untuk sejumlah organisasi kemanusiaan demi meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diva dunia Beyonce menyumbangkan bantuan untuk pandemi Covid-19 sebesar 6 juta dolar AS atau sekitar Rp 93,6 miliar. Bantuan ini disalurkan kepada organisasi-organisasi yang berfokus menolong komunitas orang-orang kulit berwarna.

Melalui organisasi amalnya BEYGood Charity, Beyonce akan bekerja sama dengan kampanye Start Small milik CEO Twitter Jack Dorsey. Kedua pihak ini akan menyalurkan bantuan berupa organisasi-organisasi yang menyediakan kebutuhan dasar di kota-kota seperti Detroit, Houston, New York, dan New Orleans.

Baca Juga

"Komunitas orang-orang kulit berwarna yang sejak awal kesulitan mendapatkan dana untuk edukasi, kesehatan, dan tempat tinggal kini menghadapi kegelisahan akibat angka infeksi dan kematian (Covid-19)," ungkap Beyonce melalui pernyataan resmi, seperti dilansir AP.

Sebagian dari dana bantuan ini juga akan diberikan kepada institusi-institusi yang sedang bekerja keras untuk menyediakan layanan kesehatan mental di kota-kota paling terdampak pandemi Covid-19. Beberapa institusi tersebut adalah University of California, Los Angeles dan National Alliance of Mental Illness.

Sebagian lain dari bantuan akan disumbangkan ke beberapa organisasi. Organisasi tersebut adalah No Kid Hungry, Bread of Life, World Central Kitchen, dan banyak lagi.

Pandemi Covid-19 tak hanya memengaruhi aspek kesehatan di banyak negara, tetapi juga aspek-aspek lain dalam kehidupan. Worldometer mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di dunia telah mencapai lebih dari 2,7 juta kasus dengan kasus kematian lebih dari 191 ribu kasus per 24 April.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement