Jumat 24 Apr 2020 16:34 WIB

Kemenkop Kampanye Gerakan Beli Kebutuhan di Koperasi

Sebelumnya, Kemenkop kampanyekan beli beras di koperasi.

Rep: iit septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menurunkan telur dari truk untuk diletakkan di koperasi. ilustrasi
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Pekerja menurunkan telur dari truk untuk diletakkan di koperasi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggalakkan 'Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi'. Kegiatan itu dimulai dari Aparatur Sipil Negra (ASN) di lingkup kementerian tersebut dengan melibatkan para pemasok koperasi dari berbagai wilayah di Tanah Air.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan, kampanye itu melibatkan tujuh koperasi dan satu asosiasi petani. “Kami berharap gerakan ini ditindaklanjuti dengan skala yang lebih luas yang melibatkan lebih banyak koperasi,” kata dia melalui siaran pers pada Jumat, (24/4).

Baca Juga

Sebelumnya, Kemenkop juga menggencarkan kampanye “Gerakan Ayo Beli Beras di Koperasi” yang dilakukan pada Jumat, (10/4) untuk pemesanan tahap I. Total distribusi berasnya sebanyak 2,25 ton.

Kemudian berlanjut pada Senin, (13/4) untuk pemesanan tahap II. Dengan total distribusi beras 2,15 ton.

Kini melalui Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di koperasi, tidak hanya beras yang bisa didapatkan dan dibeli oleh konsumen yang sebagian besar para ASN. Melainkan kebutuhan lain.

Sejumlah koperasi yang dilibatkan dalam program tersebut di antaranya Koperasi Tani Maju, Kabupaten Banyumas untuk pemasok beras, Koperasi Berkah Multi Generasi, Kabupaten Bandung untuk pemasok kentang dan olahan kentang. Selanjutnya, Koperasi Al-Ittifaq, di Kabupaten Bandung Barat untuk supplier sayur dan buah-buahan, dan Koperasi Mitra Malabar, di Kabupaten Bandung untuk supplier kopi.

Kemudian ada pula Asosiasi Petani Pisang Lumajang untuk supplier pisang mas kirana, KPMPS Lodra Mandiri, Kabupaten Bandung untuk masker kain nonmedis. Selanjutnya Koperasi Unggas Sejahtera, Kabupaten Kendal untuk supplier telur, dan Koperasi Mina Rizki Abadi, Kota Jakarta Utara untuk supplier ikan.

Gerakan ini, kata Victoria, merupakan salah satu langkah nyata membantu koperasi perkebunan, pertanian, perikanan dan peternakan yang mengalami over supply. “Ini juga upaya membuka akses-akses pemasaran baru dan mendorong ASN menggunakan dan mencintai produk-produk KUMKM,” ujarnya.

Melalui gerakan masif dan berkelanjutan diharapkan, upaya menjadikan ASN sebagai brand ambassador dari produk KUKM bisa tercapai. “Gerakan ini juga membantu para ASN dalam pemenuhan stok kebutuhan pangan menjelang bulan Ramadhan,” katanya.

Victoria menyebutkan, terdapat 150 lebih ASN di lingkup Kementerian Koperasi dan UKM yang telah memesan produk pangan dari koperasi berupa beras, telur, ikan, sayur mayur, buah-buahan dan kopi. Tercatat pemesanan beras total 2,9 ton dengan harga Rp 11 ribu per kilogram (kg), pemesanan telur total 1,5 ton atau 750 tray dengan harga Rp 44 ribu per tray, dan pemesanan buah dan sayuran dengan total lebih dari 259 kg.

Dicatat pula pemesanan ikan total 110 kg dengan variasi harga ikan antara Rp 22 ribu sampai Rp 29 ribu per kg. Kemudian pemesanan kopi arabika dan robusta total 5,5 kg.

Pelaksanaan dropping point barang akan dilaksanakan pada Rabu, 22 April 2020 di kantor Kementerian Koperasi dan UKM. “Kegiatan distribusi ini nantinya akan tetap memberdayakan pengemudi ojek online untuk pengantaran barang pesanan konsumen yang jaraknya masih terjangkau dari dropping point,” jelas Victoria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement