Jumat 24 Apr 2020 14:23 WIB

54 Persen Sekolah Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh Penuh

Masih ada dua persen sekolah yang siswanya datang ke sekolah untuk mengambil tugas.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
PLT Direktur Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan Hamid Muhammad
Foto: Republika/Iman Firmansyah
PLT Direktur Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan Hamid Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan survei yang berlangsung selama dua pekan. Survei dilakukan untuk mendata sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran dari rumah. 

"Yang belajar dari rumah secara penuh itu sekitar 54 persen," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad, dalam siaran RRI, Jumat (24/4). 

Baca Juga

Adapun yang lainnya, kata Hamid guru masih beberapa kali datang ke sekolah. Biasanya sekolah memberlakukan sistem piket sehingga setiap kali guru datang ke sekolah dan menggunakan fasilitas belajar yang ada.

"Walaupun itu sebenarnya digunakan untuk mengajar anak-anak kita di rumah," kata Hamid menambahkan. 

Selain itu, dari survei yang dilakukan terdapat sekitar 2 persen sekolah yang siswa masih perlu datang ke sekolah. Namun, siswa datang hanya untuk mengambil tugas untuk nantinya dikerjakan di rumah. 

Hamid menambahkan, saat ini dana BOS juga digunakan untuk upaya pencegahan Covid-19 di satuan pendidikan. Ia menjelaskan, hingga saat ini BOS sudah sekitar 99 persen disalurkan kepada sekolah.

"Hanya sekitar 0,5 persenan yang kami lakukan verifikasi data, terutama sekolah yang ada di Indonesia Timur," kata Hamid. 

Adapun BOP PAUD dan BOP Kesetaraan, penyalurannya dilakukan dari Kementerian Keuangan ke Pemerintah Daerah untuk kemudian ke satuan pendidikan. Saat ini dana BOP tersebut sudah tersalurkan sebanyak 48 peren, selebihnya masih dalam proses.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement