Menu Buka Puasa dan Sahur yang Sehat untuk Anak-Anak

Red: Muhammad Hafil

Jumat 24 Apr 2020 05:39 WIB

Menu Buka Puasa dan Sahur yang Sehat untuk Anak-Anak. Foto: Ilustrasi anak menunggu berbuka puasa. Foto: Republika/Yogi Ardhi Menu Buka Puasa dan Sahur yang Sehat untuk Anak-Anak. Foto: Ilustrasi anak menunggu berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski puasa Ramadhan tidak wajib untuk anak-anak yang belum akil baligh, orang tua atau walinya dianjurkan melatih anak-anaknya untuk berpuasa, tetapi dengan catatan selama mereka mampu dan kuat melaksanakannya. Mengenai hal ini, para sahabat Nabi sudah melakukannya. Mereka selalu melatih anak-anak mereka berpuasa dan memberikan hiburan dengan berbagai macam permainan untuk melalaikan mereka dari rasa lapar.

Menurut ar-Rubai’ binti Muawwiz, dalam riwayat Bukhari dan Muslim, "Kami sering melatih anak-anak kami yang masih kecil untuk berpuasa. Kami membawa mereka ke masjid. Kemudian, kami buatkan permainan (main-mainan) dari bulu. Apabila mereka ada yang menangis karena lapar, kami beri­kan mainan itu hingga waktu berbuka puasa."

Baca Juga

Dalam melatih anak-anak itu untuk puasa, orang tua juga diharapkan menjaga asupan gizi mereka, baik ketika sahur maupun untuk buka. Dokter spesialis anak dr Arifianto SpA menjelaskan menu makanan ideal saat berpuasa. Menu tersebut baik untuk anak-anak demi membantu pemenuhan gizi yang dibutuhkan ketika tubuh tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam.

"Untuk makan sahur harusnya yang kadar glikemiknya (gula darah) rendah dan sebaliknya untuk menu berbuka puasa," kata Arifianto kepada Republika beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh, Arifianto menyebutkan nasi merah dan roti gandum cocok untuk sahur. Sementara itu, untuk berbuka, ia merekomendasikan nasi putih atau kentang.

Begitu pula dengan konsumsi buah. Buah dengan kadar gula tinggi sebaiknya dikonsumsi saat berbuka. "Itulah kenapa saat berbuka dianjurkan makan yang manis-manis," tuturnya.

Arifianto menjelaskan, saat santap sahur, makanan yang disiapkan harus lengkap. Kandungan makanan tersebut meliputi karbohidrat, lemak, dan protein.

Menurut dia, saat seseorang mulai berpuasa, tubuh akan menyerap energi yang berasal dari karbohidrat. Menjelang pertengahan berpuasa, tubuh akan mulai menyerap energi yang berasal dari lemak.

Lalu, saat menjelang berbuka, ketika tubuh telah berpuasa mendekati 14 jam, ia akan memecah energi yang berasal dari protein. "Itulah kenapa menu makanan sahur harus komplit," kata Arifianto yang menulis buku Orang Tua Cermat Anak Sehat.

Arifianto menuturkan, selain menu makanan, kecukupan cairan juga tak boleh diabaikan. Ia mengingatkan saat puasa tubuh rentan kekurangan cairan. "Risiko sembelitnya lebih besar maka perlu diantisipasi dengan buah-buahan yang berserat tinggi," kata Arifianto.