Jumat 24 Apr 2020 05:26 WIB

Korban Banjir di Rejang Lebong Butuh Bantuan Alat Dapur

Banyak peralatan dapur para korban yang hilang terbawa banjir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi banjir. Banyak peralatan dapur para korban yang hilang terbawa banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi banjir. Banyak peralatan dapur para korban yang hilang terbawa banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG - Korban banjir akibat luapan air di tiga sungai di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada Kamis, membutuhkan bantuan peralatan dapur. Banyak peralatan dapur para korban yang hilang terbawa banjir.

"Kebanyakan rumah yang kena bagian dapur, karena posisi dapurnya menjorok ke sungai. Akibat banjir ini selain dapurnya banyak yang rusak juga isinya hilang semua terbawa air," kata Sekretaris Kelurahan Kepala Siring, Reka Putriana, di Rejang Lebong, Kamis.

Baca Juga

Karena banyak perabotan dapur hilang, warga tidak bisa memasak sehingga harus menumpang di dapur umum. Dapur umum itu didirikan BPBD Rejang Lebong bersama PKK dan Risma di Masjid Jumhuriyah di kelurahan setempat.

"Banjir sebesar ini baru terjadi sekarang. Sebelumnya pernah sekitar tahun 1970-an. Banjirnya akibat meluapnya Sungai Air Duku ini terjadi sekitar jam 06.00 WIB setelah pada malamnya hujan deras. Tetapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata dia.

Seorang warga RT01/RW 03, Kelurahan Kepala Siring, Kecamatan Cukup Tengah, Betri, mengatakan keluarganya mengalami kerugian cukup banyak akibat banjir. Meluapnya air Sungai Air Duku di wilayah mereka tinggal telah menyebabkan rumahnya teredam, merusak dapur, dan surat-surat penting basah.

"Ini yang penting adalah ijazah anak lalu surat lainnya. Surat-surat tersebut semuanya tersimpan di dalam tas. Saat banjir datang kami tidak tahu lagi mana yang akan diselamatkan dahulu. Saat air sudah surut tadi baru ketemu tasnya dan isinya basah semua," ungkap dia.

Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M. Budianto menjelaskan banjir melanda daerah itu akibat hujan deras pada Kamis dini hari. Air yang mengalir di Sungai Musi, Air Putih, dan Air Duku yang melintasi Kota Curup meluap.

"Untuk jumlah rumah yang terdampak mencapai ratusan unit dan saat ini masih terus kami data. Selain itu juga ada areal pertanian berupa sawah yang mengalami kerusakan termasuk kolam ikan milik warga jebol. Jumlah pastinya saat ini masih dalam pendataan petugas," kata dia.

Banjir yang terjadi sekitar pukul 06.30 WIB itu mengakibatkan ratusan rumah warga di sejumlah desa dan kelurahan di lima kecamatan terendam. Di antaranya Curup Tengah, Selupu Rejang, Curup Timur, Curup, dan Curup Utara.

Rumah warga yang terdampak banjir kebanyakan berada di bantaran Sungai Air Putih dan Sungai Air Duku yang mengalir di tengah Kota Curup. Sedangkan lahan pertanian sawah berada di bantaran Sungai Musi dan sebagian kecil di aliran Sungai Air Duku.

Banjir juga merendam areal pertanian. Jalan lintas Curup-Muara Aman (Kabupaten Lebong) di lokasi jembatan di Dusun Curup baru bisa dilalui kembali pada Kamis sore setelah air surut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement