Gus Yusuf: Lebih Baik Sholat Tarawih di Rumah

Red: Ani Nursalikah

Kamis 23 Apr 2020 18:47 WIB

Gus Yusuf: Lebih Baik Sholat Tarawih di Rumah. Sholat tarawih (ilustrasi) Foto: Antara/Rahmad Gus Yusuf: Lebih Baik Sholat Tarawih di Rumah. Sholat tarawih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo KH. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengatakan lebih baik mengikuti imbauan pemerintah dan PBNU pada Ramadhan 1441 H untuk tarawih, tadarus, dan buka bersama di rumah.

"Hal ini tidak akan mengurangi kekhusyukan kita dalam meningkatkan amal ibadah di bulan suci Ramadhan," katanya, Kamis (23/4).

Baca Juga

Menurut dia, kunci memasuki bulan Ramadhan itu bahagia, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 harus bersabar dan bahagia menyambut bulan suci tahun ini. Jika ada yang mengatakan masjid sebagai tempat penyebaran Covid-19, menurut dia, hal itu merupakan logika dan anggapan salah, yang dilarang itu bukan berada di masjidnya, tetapi soal kerumunannya yang bisa berakibat fatal menjadi media menyebarkan virus corona.

"Sekali lagi ini bukan soal masjidnya, tapi soal kerumunan. Kerumunan itu bisa di alun-alun dan bisa juga di gereja. Mari laksanakan tarawih dan ibadah lainnya tanpa harus berkerumun," katanya.

Bahkan, jika nanti kondisinya memang mengharuskan tidak melaksanakan jamaah shalat Idul Fitri tidak masalah dan tidak usah dipermasalahkan, yang penting menghindari kerumunan dan tetap menjaga kesehatan. Warga NU yang juga Ketua Takmir Masjid Nur Sahal, Kedungsari, Kota Magelang, Muniron (64 tahun) mengatakan banyak jamaah masjid yang bertanya apakah ada tarawih, padahal imbauan pemerintah dan PBNU sudah jelas menjadi jawaban dari pertanyaan itu.

Ia mengatakan selama ini masjidnya juga tidak menggelar sholat jamaah, hanya adzan saja sebagai penanda datangnya waktu shalat. Oleh karena itu, tarawih, tadarus, dan kegiatan lainnya juga ditiadakan.

Ketua PC NU Kota Magelang Achmad Rifai mengatakan seluruh jaringan masjid dan mushala di bawah NU telah mematuhi imbauan pemerintah dan PBNU untuk tidak menggelar sholat tarawih dan kegiatan keagamaan yang mengundang kerumunan massa. "Kami patuh terhadap imbauan tersebut sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona," katanya.