Hilal Teramati di Wilayah Indonesia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 23 Apr 2020 18:36 WIB

Hilal Teramati di Wilayah Indonesia Foto: Antara/Saiful Bahri Hilal Teramati di Wilayah Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada referensi pelaporan jika hilal awal Ramadhan 1441 Hijriyah teramati di wilayah Indonesia, Kamis (23/4). Hal ini disampaikan anggota tim falakiah Kementerian Agama (Kemenag), Cecep Nurwendaya, saat memberikan paparan mengenai posisi hilal awal Ramadhan dalam rangkaian sidang itsbat di gedung Kemenag, Kamis (23/4).

"Ada referensi hilal awal Ramadhan 1441 Hijriyah Kamis, 23 April 2020, dapat teramati dari wilayah Indonesia," kata Cecep melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (23/4).

Baca Juga

Menurut dia, ijtimak terjadi pada Kamis (23/4) sekitar pukul 09.26 WIB. Hilal awal Ramadhan sudah cukup tua. Umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat. Di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,72 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit 5 detik.

Menurut Cecep, hilal awal Ramadhan pada Kamis (23/4) sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims). Tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

Sebagai yurisprudensi referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawal 1404 Hijriyah dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat oleh Muhammad Arief (33), panitera Pengadilan Agama Parepare, dan Muhadir (30), bendahara Pengadilan Parepare.

"Selain itu, dilihat oleh Abdul Hamid (56 tahun) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu. Ma'mur, seorang guru agama di Sukabumi, dan Endang Efendi, seorang hakim agama di Sukabumi, juga melihat hilal saat itu," ujarnya.

Ia mengatakan, ada referensi bahwa hilal awal Ramadhan 1441 Hijriyah pada Kamis (23/4) teramati dari wilayah Indonesia. Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif, sedangkan ruqyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau itsbat adalah penggabungan antara konfirmasi hasil ruqyat dan informasi hasil hisab yang tertera dalam Taqwim Standar Indonesia tahun 2020.