Kamis 23 Apr 2020 17:16 WIB

Harga Minyak Terkendali, IHSG Ditutup Menguat

Optimisme juga muncul atas prediksi ekonomi Indonesia tahun depan oleh BI.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,46 persen atau 65,64 poin.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,46 persen atau 65,64 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (23/4) yang diprediksi akibat sentimen positif terkendalinya harga minyak di pasar dunia. Indeks saham menguat 0,57 persen atau 25 poin ke posisi 4.593,55. Sedangkan LQ45 naik tipis sebesar 0,34 persen.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menjelaskan, menguatnya pasar saham di kawasan Asia dinilai mendapat pengaruh dari turunnya volatilitas harga minyak. Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 2,99 persen menjadi 20,98 dolar AS per barel. 

Baca Juga

Sementara West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni juga melonjak 3,85 persen menjadi 14,31 dolar AS per barel. "Ini turut memberikan katalis positif bagi pasar," kata Nico, Kamis (23/4).

Menurut Nico, optimisme juga muncul setelah Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan dapat mencapai enam persen. BI menyebut pertumbuhan itu dapat terjadi apabila ekonomi kembali pulih setelah wabah virus corona berakhir.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati rilis data laporan terbaru Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) tentang klaim pengangguran yang diprediksi bakal meningkat. Setidaknya akan ada 4,3 juta pekerja yang mengajukan tunjangan pekan lalu.

Laporan pengangguran ini juga mencerminkan banyaknya masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di AS. Ini terjadi karena banyaknya negara bagian di AS melakukan pembatasan secara besar-besaran pada pertengahan Maret untuk menghentikan penyebaran corona.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement