Rabu 22 Apr 2020 23:38 WIB

10 Kecamatan di Medan Masuk Zona Merah Covid-19

Sebelumnya selama sepekan, kecamatan yang masuk zona merah hanya 8 kecamatan.

10 Kecamatan di Medan kini masuk kategori zoa merah. Foto personel TNI/Polri yang tergabung dalam Satgas Pengamanan COVID-19 mengikuti simulasi
Foto: ANTARA/septianda perdana
10 Kecamatan di Medan kini masuk kategori zoa merah. Foto personel TNI/Polri yang tergabung dalam Satgas Pengamanan COVID-19 mengikuti simulasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah kecamatan di Kota Medan, Sumatra Utara, yang masuk zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19 terus bertambah. Hingga Rabu (22/4) sudah tercatat sepuluh kecamatan yang masuk kategori zona merah.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Nurli mengatakan pertambahan ini terjadi setelah kecamatan Medan Helvetia dan Medan Petisah yang sebelumnya masuk zona kuning kini telah berubah menjadi merah. "Kondisi ini terjadi akibat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) meningkat di atas 10 kasus. Padahal sebelumnya selama sepekan, kecamatan yang masuk zona merah hanya 8 kecamatan," katanya.

Baca Juga

Adapun 8 kecamatan yang sebelumnya sudah zona merah yakni Kecamatan Medan Sunggal, Selayang, Tuntungan, Johor, Amplas, Kota, Denai dan Tembung. Menyikapi hal itu, Pemko Medan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut. Salah satunya dengan terus melakukan penyemprotan disinfektan, terutama kawasan yang telah masuk zona merah.

Penyemprotan ini merupakan kali keduanya. Sehari sebelumnya, Senin (20/4),telah dilakukan penyemprotan juga namun belum semua lokasi yang disemprot disinfektan sehingga harus dilakukan kembali. Selain perkantoran, rumah warga juga menjadi objek penyemprotan untuk mematikan virus tersebut.

Selain penyemprotan, Nurli juga mengharapkan dukungan penuh seluruh warga Kota Medan dalam menghadapi COVID-19. Sebab, penyemprotan akan sia-sia jika warga tidak mendukungnya.

Selain mengenakan masker ketika beraktifitas di luar rumah, Nurli juga berharap agar warga bertahan di rumah. Di samping itu rutin juga membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir maupun hand sanitizer. "Jika belum mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, jangan pernah menyentuh mulut, hidung serta mata untuk mencegah agar virus corona tidak masuk dalam tubuh,” ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement