Rabu 22 Apr 2020 21:47 WIB

Ibu Positif Covid-19, Masih Amankah untuk Menyusui?

Di masa pandemi Covid-19, pemberian air susu ibu penting untuk imunitas bayi.

Bayi mengenakan face shield. Di masa pandemi Covid-19, pemberian air susu ibu penting untuk imunitas bayi.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bayi mengenakan face shield. Di masa pandemi Covid-19, pemberian air susu ibu penting untuk imunitas bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konselor laktasi dr Ameetha Drupadi CIMI mengatakan ibu menyusui yang terinfeksi Covid-19, masih bisa menyusui bayinya. Ia menjelaskan bahwa virus yang menginfeksi saluran pernapasan itu tidak ditransmisikan melalui ASI.

Menurut Ameetha, pemberian air susu ibu (ASI) penting untuk meningkatkan imunitas bayi, terutama pada saat pandemi Covid-19. Ia mengungkapkan ASI mengandung antibodi, enzim, dan sel darah putih yang sangat baik bagi bayi.

Baca Juga

"Pemberian ASI pada bayi juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi," ujar Ameetha dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Ameetha mengungkapkan bahwa ASI mengandung nutrisi yang mendukung bayi terhindar dari berbagai penyakit. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan ASI bisa mencegah maupun menyembuhkan Covid-19.

 

Dalam proses menyusui, menurut Ameetha, peran dan dukungan dari ayah sangat penting Seorang ayah diharapkan aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap yang positif, dan mempunyai pengetahuan yang luas tentang keuntungan menyusui.

Di samping itu, Ameetha menyerukan para ayah agar memiliki inisiatif untuk mendekatkan diri dengan bayi melalui kehadirannya saat proses persalinan dan kontak lebih dekat dengan bayi yang baru lahir. Ameetha mengatakan, ayah juga hendaknya mampu memberikan perhatian kepada istri yang sedang dalam masa menyusui misalnya dengan melakukan pijatan punggung.

"Hal itu bermanfaat untuk meningkatkan hormon oksitosin yang dapat memperlancar ASI," jelas dia dalam peluncuran ASI Booster Herba Asimor.

Peneliti dari Lembaga Riset Obat Moders Asli Indonesia (OMAI) Dr Raymond Chandrawinata mengatakan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang besar. Untuk meningkatkan produksi ASI dapat menggunakan kandungan ekstra daun katuk, torbangun hingga ikan gabus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement