Rabu 22 Apr 2020 20:11 WIB

Pemerintah Mulai Transfer Rp 3,55 Juta ke Peserta Prakerja

Pemerintah mengirimkan Rp 3,55 juta ke akun virtual peserta.

Tangkapan layar situs Kartu Prakerja yang sudah mulai bisa diakses masyarakat. Masa pendaftaran gelombang pertama Kartu Prakerja dilakukan sejak Sabtu (11/4) malam hingga Kamis (15/4) sore.
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar situs Kartu Prakerja yang sudah mulai bisa diakses masyarakat. Masa pendaftaran gelombang pertama Kartu Prakerja dilakukan sejak Sabtu (11/4) malam hingga Kamis (15/4) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai melakukan transfer dana sebanyak Rp 3,55 juta kepada 168.111 peserta yang lolos Program Kartu Prakerja gelombang pertama pada hari ini.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, proses transfer dana tersebut mulai dilakukan pada sore ini hingga tiga atau lima jam ke depan.

Baca Juga

“Saat ini sedang berlangsung proses transfer dana program Kartu Prakerja sebesar Rp3,55 juta ke rekening virtual dari 168.111 peserta tersebut,” katanya di Jakarta, Rabu.

Denni menuturkan Rp3,55 juta akan secara penuh ditransfer ke virtual account atau akun virtual peserta. Namun yang bisa digunakan di dashboard hanya Rp1 juta terlebih dahulu untuk belanja pelatihan.

 

Sementara untuk sisa uang yang masuk ke dalam akun virtual sebesar Rp2,55 juta baru dapat digunakan ketika peserta telah menyelesaikan pelatihan pertama.

“Silahkan memilih di delapan platform digital pelatihan yang sesuai karena yang penting adalah uang Rp3,55 juta tersebut tidak dapat di-cash-kan,” tegasnya.

Denni menjelaskan peserta yang telah menerima dana dan SMS pemberitahuan dapat berkunjung ke delapan platform digital untuk membandingkan antara satu pelatihan dengan lainnya sesuai kebutuhan. “Kalau value-nya dianggap lebih rendah daripada harga, ya jangan dipilih tapi kalau value lebih tinggi dari harga ya silahkan dipilih,” katanya.

Ia menyebutkan saat ini telah ada 200 perusahaan dengan 1.500 jenis pelatihan yang terdapat di delapan platform digital sehingga peserta memiliki hak penuh untuk memilih sesuai dengan minat. “Beberapa pelatihan ini tersedia di multiplatform, jadi tidak hanya satu, bisa saja pelatihan A ada di platform satu, dua, tiga atau pelatihan B ada di platform satu, tujuh, delapan,” katanya.

Selain itu, Denni mengatakan jumlah peserta yang lolos untuk gelombang pertama sebanyak 168.111 orang ini memang lebih sedikit dibandingkan kuota awal yaitu 200.000 peserta. Hall itu terjadi karena setelah pihaknya melakukan pemeriksaan untuk verifikasi terhadap 200 ribu peserta yang masuk gelombang pertama ternyata didapatkan hasil akhir sebanyak 168.111 orang.

“Kami melakukan satu layer lagi untuk verifikasi dari peserta untuk memastikan keamanan dari anggaran pemerintah betul-betul turun kepada yang berhak dan dari proses ini didapatkan 168.111 peserta,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement