Operasi Ketupat 2020 Digelar Awal Kawal Larangan Mudik

Red: Ani Nursalikah

Rabu 22 Apr 2020 19:50 WIB

Operasi Ketupat 2020 Digelar Awal Kawal Larangan Mudik. Petugas kepolisian berjalan usai mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2019 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura Operasi Ketupat 2020 Digelar Awal Kawal Larangan Mudik. Petugas kepolisian berjalan usai mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2019 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Argo Yuwono,mengatakan 171 ribu personel gabungan TNI dan Kepolisian Indonesia akan melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemi virus Covid-19.

"Seluruh pasukan sudah mulai bertugas di tempatnya atau posnya masing-masing mulai 24 April 2020 pukul 00.00 WIB hingga H+7 Lebaran," kata dia, di Jakarta, Rabu (22/4).

Baca Juga

Ia memastikan selama bertugas, mereka diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, di antaranya menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak fisik. Meski ada larangan mudik, akses tol dan arteri tidak ditutup untuk digunakan kendaraan pembawa kebutuhan pokok dan alat medis yang tetap menjalankan aktivitas pengiriman barang.

"Dalam kegiatan larangan mudik ini tidak akan ada penutupan jalan tol dan jalan arteri, artinya semua jalan akan tetap dapat dilewati. Namun, jika masyarakat tetap mudik maka anggota akan menindak," kata dia.

Pada Operasi Ketupat 2020 akan dibangun 2.583 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu."Pos pengamanan ada 1.792 ini diisi TNI-Polri untuk mencegah kejahatan. Pos pelayanan ada 745, ini gabungan TNI/Polri, Dinas Kesehatan seperti dokter. Sisanya pos terpadu‎," katanya.