Rabu 22 Apr 2020 16:54 WIB

Kuatkan Layanan Dakwah, BMH Bangun Rumah Dai di Maba Utara

Rumah itu jadi rumah singgah untuk Dai Tangguh dan mualaf yang ingin belajar Islam.

BMH Perwakilan Maluku Utara membangun rumah dan sumur untuk Dai Tangguh dan mualaf Suku Togutil.
Foto: Dok BMH
BMH Perwakilan Maluku Utara membangun rumah dan sumur untuk Dai Tangguh dan mualaf Suku Togutil.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA TIMUR -- Melangsungkan program dakwah yang sejati tentu saja harus berkesinambungan. Itulah yang selama ini dilakukan oleh Laznas BMH dalam program dakwah dan pendidikan di pedalaman. 

Salah satunya adalah pembinaan mualaf Suku Togutil yang berada di Desa Patlean, Kecamatan Maba Utara, Halmahera Timur, Maluku Utara. 

"Alhamdulillah memasuki Ramadhan 1441 H,  terkait  dakwah pedalaman, yakni  membina mualaf Suku Togutil yang berada di Desa Patlean, BMH kini membangun rumah dai beserta sumur yang diperlukan.  Sehingga,  Dai  Tangguh yang ada dapat semakin akrab dan simultan membersamai para mualaf," terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Arif Ismail, Rabu  (22/4).

Keberadaan rumah dai lengkap dengan sumur ini sangat strategis.  Karena,  selain sumber air, rumah dai ini juga nantinya akan jadi semacam rumah singgah bagi dai yang dalam perjalanan. Demikian pula  bagi mualaf yang datang belajar dan berkegiatan lainnya.

"Jadi ini sangat penting karena rumah dan sumur serta kamar mandi ini akan menjadi sarana layanan bagi dai tamu yang berkunjung,  sehingga ada tempat istirahat. Selain juga dapat digunakan untuk membina mualaf dan warga setempat unutk pembinaan dakwah berkesinambungan," imbuh Arif dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Saat ini pembangunan rumah dai itu  masih berlangsung. "Alhamdulillah, terus berjalan, walau sederhana. Yang penting ada tempat singgah setelah dari hutan. Selama ini dai yang ditugaskan masih dipinjamkan rumah warga di desa terdekat," tegas Arif.

Dai Tangguh BMH yang rutin membina mualaf,  Ustadz Nur Hadi mengaku bahagia membina masyarakat pedalaman Suku Togutil itu.

"Kami menikmati hidup bersama warga di sini dan saudara kita yg baru masuk Islam (mualaf Togutil). Terus kami bimbing mereka utk mengenal Islam. Harapannya mereka kelak semakin mendalam kecintaannya terhadap agama mulia ini. Sehingga,  hidayah terus terpancar di bumi Halmahera ini,"  ungkap Nur Hadi yang disambut ungkapan amin oleh Dai Tangguh BMH lainnya, yakni Ustadz  Ahmad Komarudin. 

Selain para dai, warga desa dan mualaf juga sangat mendukung program dakwah Dai  Tangguh BMH.

"Syukur, Alhamdulillah, ustadz-ustadz ini kase masuk kitorang Islam, jadi kitorang bisa belajar ngaji deng sembahyang deng bersuci lagi. Trima kasih ustadz Hadi," ungkap Salahudin, salah seorang warga mualaf Togutil yang mulai berbahasa Indonesia dengan terbata-bata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement