Rabu 22 Apr 2020 15:04 WIB

Larangan Mudik, Sejumlah Bus Masih Beroperasi

Pemberlakuan larangan mudik dilaksanakan pada 24 April 2020 mendatang

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Agus Yulianto
 Bus antar kota menurunkan penumpang di terminal. (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Bus antar kota menurunkan penumpang di terminal. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sejumlah armada bus di Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), tetap beroperasi. Meski Pemerintah Indonesia telah melarang masyarakatnya untuk tidak berpergian keluar kota maupun pulang kampung.

Diketahui pemberlakuan larangan mudik dilaksanakan pada 24 April 2020 mendatang. Salah seorang supir bus Gunung Harta jurusan Tangerang-Malang, Roni (35 tahun) mengatakan, bus tetap beroperasi meski pemerintah telah melarang untuk membawa penumpang mudik ke kampung halaman.

“Larangan mudik itu per 24 April 2020, kami ikut aturan perusahaan saja, kalau perusahaan tetap ingin beroperasi kita jalankan,” katanya saat diwawancarai di Terminal Pondok Cabe, Rabu (22/4).

Selama bus beroperasi, pihaknya juga telah menerapkan aturan terkait moda transportasi umum. Seperti jumlah penumpang berisikan 50 persen dari tempat yang disediakan. “Iya kita tetap ikuti aturan dengan penumpang 50 persen, ada sekitar 17 penumpang dari 34 seat yang tersedia,” kata Roni.

Di samping itu, salah seorang calo agen bus tersebut, Iwan (25 tahun) memastikan bus tidak akan beroperasi setelah larangan diberlakukan. Pihaknya tentu akan mengikuti aturan pemerintah terkait larangan pulang ke kampung halaman.

“Kita ikuti aturan pemerintah lah mas, sekarang sampai tanggal 24 April ya tetap armada beroperasi, setelah tanggal tersebut baru kita stop semua,” jelasnya.

Meski sejumlah baliho yang bertuliskan ‘Jangan mudik dan jangan pulang kampung!’ dibentangkan lebar di depan pintu masuk terminal, tampak sejumlah penumpang tak menghiraukan imbauan tersebut.

Mereka tampak berbondong-bondong membawa tas berukuran besar dan juga kardus. Sambil mengantre, mereka satu persatu memasuki armada bus dan tampak memilih tempat duduk secara berjauhan.

Salah seorang penumpang yang diketahui akan pulang kampung ke Madura, Budi (56) mengaku, sudah menjadi agenda rutin untuk pulang. Rasanya tak pas jika ia tidak melaksanakan ibadah Ramadhan di kampung halamannya. Meski dirinya tahu jika Tangsel merupakan zona merah penyebaran Covid-19, ia mengaku tak masalah.

“Nggak masalah sih mas, yang penting kita sehat, sampe sana kita disemprot disinfektan dan cuci tanga selalu, jaga kesehatan aja kita,” jelasnya.

Tak hanya seorang diri, Budi bersama keempat anggota keluarganya juga pergi untuk mudik. Mereka tak mengkhawatirkan jika ada virus yang terbawa dan menularkan kepada saudaranya di kampung halaman. 

Tampak, bus Gunung Harta yang berisikan 17 orang penumpang itu berangkat meninggalkan terminal pada pukul 11.30 WIB.

Sementara untuk diketahui, jam operasional di Terminal Pondok Cabe hanya melayani pada pukul 06.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Setelah jam tersebut layanan dihentikan demi meminimalisir penyebaran virus Covid-19.

Salah satu petugas Terminal, Toyo (45 tahun) mengatakan, terminal sepi dimulai saat pemberlakukan PSBB 18 April 2020 lalu. Sejumlah armada bus yang datang dan pergi melalui terminal dikatakannya jarang.

“Setelah pemberlakuan PSBB, setiap harinya hanya ada tujuh bus, itu pun tiga bus berbeda yang tersedia dan berangkat sebelum pukul 13.00 WIB, setelah itu tidak ada pagi bus yang beroperasi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement