Rabu 22 Apr 2020 12:24 WIB

Polda Metro Siapkan 19 Pos Pengamanan Terpadu

Operasi Ketupat tahun ini dipercepat mulai Jumat (24/4) hingga H+7 lebaran

Rep: flori sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Anggota Polisi Militer mengimbau pengendara motor berboncengan yang akan menuju Jalan Raya Margonda saat hari pertama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Jakarta dan Depok, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (15/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai memberlakukan PSBB di lima wilayah yaitu, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi selama 14 hari hingga Selasa (28/4) untuk mencegah penyebaran Virus Corona
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota Polisi Militer mengimbau pengendara motor berboncengan yang akan menuju Jalan Raya Margonda saat hari pertama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Jakarta dan Depok, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (15/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai memberlakukan PSBB di lima wilayah yaitu, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi selama 14 hari hingga Selasa (28/4) untuk mencegah penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya akan membuat 19 pos pengamanan terpadu sebagai bentuk tindak lanjut dari larangan mudik yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo. Pos pengamanan terpadu itu nantinya bertujuan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban berlalu lintas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pos pengamanan terpadu itu memiliki fungsi sebagai pos check point gabungan yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Yusri menyebut, personel gabungan dari Polri, TNI, dan Dinas Perhubungan akan bertugas di pos-pos tersebut.

"Polda Metro Jaya menyiapkan 19 titik pos pengamanan terpadu, titik besar ada tiga titik khususnya di jalan tol," kata Yusri dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/4).

Yusri merinci, tiga titik pos pengamanan terpadu tersebar di ruas tol keluar Jakarta, yakni pintu tol Cikarang Barat arah Jawa Barat, pintu tol Cimanggis arah Bogor, dan pintu tol Bitung arah Merak.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes, Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan, lokasi 16 pos pengamanan terpadu lainnya akan tersebar di jalur arteri daerah perbatasan. Sambodo merinci, lima titik pos pengamanan terpadi berada di wilayah Tangerang Kota, yaitu Lippo Karawaci, Batu Ceper, Ciledug, Kebon Nanas, dan Jatiuwung.

Selanjutnya, sebanyak dua titik pos pengamanan terletak di Tangerang Selatan, yakni Jalan Raya Puspitek dan Kecamatan Curug."Wilayah Depok ada dua (pos pengamanan terpadu), yakni Jalan Raya Bogor Cibinong dan Citayam. Wilayah Bekasi Kota ada tiga, yaitu Sumber Arta, Bantar Gebang, dan Cakung," papar Sambodo.

Lebih jauh Sambodo menjelaskan, terdapat empat titik pos pengamanan terpadu di Kabupaten Bekasi. Masing-masing berada di perbatasan Bogor dan Cianjur di Cibarusah, perbatasan Kabupaten Karawang di Kedung Waringin, Bojongmangu, dan Kebayoran.

Sambodo menambahkan, pos-pos itu juga merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2020. Dia menuturkan, pos tersebut akan beroperasi mulai Jumat (24/4) hingga tujuh hari setelah (H+7) Lebaran. Polda Metro Jaya juga mempercepat pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2020 yang dimulai Jumat (24/4) hingga H+7 lebaran."Operasi ketupat dimulai Kamis malam Jumat besok mulai pukul 00.00 WIB akan dimulai secara serentak. Operasi ketupat akan berakhir tujuh hari setelah lebaran," jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang seluruh masyarakat untuk mudik ke kampung halaman menjelang bulan Ramadhan di tengah pandemi corona. Sebelumnya, larangan mudik ini hanya diberlakukan kepada ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN untuk mencegah penyebaran virus corona di berbagai daerah.

“Setelah larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu yang lalu, pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas lanjutan pembahasan antisipasi mudik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4).

Jokowi meminta seluruh jajarannya menyiapkan pelaksanaan larangan mudik tersebut. Berdasarkan hasil kajian di lapangan dan juga survei dari Kementerian Perhubungan, sebanyak 24 persen masyarakat masih bersikeras untuk tetap melakukan mudik meskipun sebelumnya sudah ada imbauan dari pemerintah agar tak kembali ke kampung halaman. Sebanyak 7 persen lainnya tercatat telah mudik ke daerahnya masing-masing. Selain itu, 68 persen lainnya dilaporkan tak melakukan mudik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement