Penderita Diabetes di Inggris Disarankan tak Puasa Ramadhan

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah

Rabu 22 Apr 2020 12:20 WIB

Penderita diabetes dan Covid-19 di Inggris disarankan tak berpuasa. Ilustrasi alat ukur gula untuk penderita diabetes. Foto: Needpix Penderita diabetes dan Covid-19 di Inggris disarankan tak berpuasa. Ilustrasi alat ukur gula untuk penderita diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Umat Islam di seluruh dunia sebentar lagi akan menjalani ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan, termasuk di Inggis. Namun, Ramadhan menjadi tantangan sendiri para penderita diabetes, karena berpuasa justru akan berdampak buruk bagi kesehatannya jika tidak dikelola dengan baik. 

Karena itu, para penderita diabetes di Inggris disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter jika ingin menjalani puasa Ramadham. Para dokter nantinya akan menjelaskan risiko berpuasa bagi mereka dan akan memberikan tips untuk mengelola kesehatannya selama bulan Ramadhan.

Baca Juga

Masjid-masjid di Inggris pada tahun ini telah memberikan panduan alternatif bagi penderita diabetes selama Ramadhan. Badan Amal terkemuka untuk penderita diabetes di Inggris, Diabetes UK juga menyarankan kepada para penderita diabetes untuk berhati-hati dalam melaksanakan ibadah piasa.  

Pemimpin Diabetes UK, Roz Rosenblatt, mengatakan pihaknya menghormati bahwa Ramadhan merupakan momentum yang sangat penting bagi umat Islam. Namun, kata dia, pada tahun ini pihaknya mendesak para penderita diabetes yang memilih berpuasa untuk tetap menjaga kesehatannya.  

“Mereka yang memilih berpuasa perlu berhati-hati karena berpuasa untuk jangka waktu ini akan meningkatkan risiko kadar glukosa darah mereka naik atau turun, sehingga dapat membahayakan kesehatan mereka dan menjadi dehidrasi," ujarnya dikutip dari laman lambethlife, Rabu (22/4). 

Bahkan, Roz Rosenblatt menyarankan agar tidak berpuasa bagi orang yang menunjukkan gejala Covid-19. "Jika Anda menunjukkan gejala Covid-19, disarankan jangan berpuasa," ucapnya. 

Sementara itu, Imam Masjid East London dan London Muslim Centre, Imam Abdul Qayyum, menjelaskan, Allah SWT telah berfirman dalam Alquran bahwa Dia tidak akan memberikan cobaan kepada manusia melebihi batas kemampuan manusia itu sendiri. (QS Al Baqarah: 286).

"Ketika datang ke puasa pada Ramadhan, mereka yang kesehatannya mungkin diperburuk dengan puasa, misalnya, penderita diabetes atau mereka yang berjuang dengan Covid-19 diberi alternatif pemberian pahala. Allah, melalui rahmat-Nya, memungkinkan orang untuk bertukar satu perbuatan baik dengan yang lain," katanya. 

Imam Abdul Qayyum melanjutkan, mereka yang tidak berpuasa dalam kondisi tertentu dapat membayar fidiyah (kompensasi) dengan memberi makan orang miskin sebagaimana dinyatakan dalam surat Baqarah ayat 183. Namun, bagi mereka yang tidak bisa berpuasa disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan masjid setempat untuk informasi lebih lanjut.