Rabu 22 Apr 2020 12:04 WIB

Wakil Menkes Guatemala Diduga Korupsi Dana Covid-19

Dua Wakil Menkes Guatemala dicopot karena dugaan kasus korupsi dana Covid-19.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Koruptor (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Koruptor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA -- Dua wakil menteri kesehatan di Guatemala dicopot karena diduga terlibat kasus korupsi di Kementerian Kesehatan terkait dana untuk pandemi Covid-19. Kedua wakil menteri tersebut adalah Rodolfo Galdamez sebagai wakil menteri bidang teknis kesehatan, dan Hector Marroquin sebagai wakil menteri bidang administrasi kesehatan.

Menurut komisi pemberantasan korupsi di internal kementerian, delapan pejabat kesehatan telah berkonspirasi untuk menggunakan dana negara selama pandemi virus corona Covid-19. Komisi tersebut melaporkan temuannya ke Biro Penuntut Anti-Korupsi Khusus. Juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan kepada Aljazirah bahwa masalah tersebut masih dalam penyelidikan.

Baca Juga

"Sebuah struktur diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan yang mencoba untuk melakukan penipuan terhadap kepentingan negara pada saat ketika ada pengetatan dana. Kami tidak akan mentolerir korupsi. Kami tidak mengizinkan siapa pun mencuri uang senilai satu sen di tengah krisis seperti ini," ujar Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh Plaza Publica mengungkapkan, Galdamez menerima uang dari kontrak publik saat berada di kantor. Kepala Ombudsman Guatelama, Jordan Rodas meminta agar Menteri Kesehatan, Hugo Monroy dicopot dari jabatannya. Secara hukum, Ombudsman dapat meminta penangguhan atau pemindahan pejabat dalam situasi tertentu.

"Selama krisis Covid-19, portofolio manajemen yang buruk telah menjadi jelas. Kami membutuhkan profesional baru dalam pucuk kepemimpinan di tengah krisis," ujar Rodas.

Seorang pengacara sekaligus presiden dari Accion Ciudadana, Edie Cux mengatakan, korupsi di Kementerian Kesehatan sangat memprihatinkan karena terjadi ketika negara sedang mengalami krisis akibat pandemi virus corona. Cux mengkhawatirkan pengelolaan informasi dan berbagai hal yang bersifat top down. Dia mengatakan, informasi dan manajemen krisis berifat top down, dan terpusat pada presiden dan menteri kesehatan.

"Presiden mungkin sangat cakap dan semuanya, tapi dia bukan Superman. Perlu ada tim ahli yang dapat menangani krisis secara memadai," kata Cux.

Guatemala telah mengkonfirmasi 294 kasus virus corona, termasuk 50 kasus orang Guatemala yang dideportasi oleh Amerika Serikat (AS). Negara itu mengkonfirmasi kasus virus corona pertama pada 13 Maret. Kurang dari seminggu kemudian, lingkaran pejabat kesehatan tingkat tinggi diduga terlibat korupsi terkait dengan ajudikasi dua kontrak publik untuk pembelian obat-obatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement