Rabu 22 Apr 2020 03:13 WIB

Meski Sembuh, Penderita Covid-19 Bisa Alami Kerusakan Paru

Proses regenerasi paru penderita Covid-19 tergantung usia dan tingkat infeksi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Lembaga Eijkman Intitute David Handojo Muljono mengatakan, orang yang telah sembuh dari infeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) bisa mengalami kerusakan paru. Semua tergantung usia penderitanya dan tingkat keparahan infeksi virus tersebut.

David mengutip data CT scan bahwa 10 dari 15 orang di Cina yang terinfeksi virus ini menunjukkan kondisi membaik."Tetapi infeksi virus ini juga bisa menyebabkan kerusakan paru. Itu tergantung tingkat keparahan dan kerusakannya," ujarnya saat webinar 'Mengukur Efektivitas Intervensi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19', Selasa (21/4).

Ia menambahkan, jika mantan penderita ini masih berusia muda maka paru-parunya bisa langsung melakukan regenerasi. Kendati demikian, kalau mantan penderita memiliki riwayat penyakit penyerta seperti sesak napas maka paru-parunya bisa lebih lama melakukan regenerasi. Risiko semakin bertambah jika sudah lanjut usia karena kapasitasnya berkurang. 

"Tetapi kalau penanganannya cepat dan tepat maka bisa (tertolong) apalagi kalau dilakukan donor plasma darah bisa juga dilakukan, tetapi ini masih harus dikaji," katanya.  Artinya, ia menegaskan penanganan infeksi virus ini tidak boleh menunggu terlalu parah.

Perkembangan jumlah data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa (21/4), ada penambahan sebanyak 375 orang. Sehingga, total pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.135 orang.

Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 95 orang, sehingga total pasien sembuh sebanyak 842 orang. Di sisi lain, terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 26 sehingga total meninggal saat ini sebanyak 616 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement