Selasa 21 Apr 2020 20:58 WIB

Mahasiswa Buat Mesin Cuci Tangan

Pada alat terdapat sistem pedal yang bisa mengontrol aliran air.

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin membuat mesin pencuci tangan (hand washer) sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan (Foto: ilustrasi cuci tangan)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin membuat mesin pencuci tangan (hand washer) sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan (Foto: ilustrasi cuci tangan)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin membuat mesin pencuci tangan (hand washer) sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan. Karya mahasiswa ini diserahkan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Muhammad Restu MP dengan protokol kesehatan, Selasa (21/4).

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FT Unhas Mukti Ali MT PhD menjelaskan, "hand washer" ini terdiri atas beberapa versi.  “Hari ini kami menyerahkan secara resmi versi pertama yang kita namakan HW-1. Versi ini didesain untuk peruntukan luar ruangan yang membutuhkan aktivitas penggunaan oleh banyak orang pada waktu yang sangat sering. Desainnya lebih kokoh,” kata Mukti.

Baca Juga

Pada setiap unit mesin cuci tangan ini, terdapat sistem pedal untuk mengontrol aliran air. Di bagian atas dari versi pertama ini, terdapat wadah untuk menampung air dalam jumlah yang cukup banyak sehingga dapat digunakan mencuci tangan untuk ratusan orang.

Mesin ini juga dilengkapi dengan wadah sabun cair yang akan menetes jika pedal ditekan dengan kaki. Dalam pembuatan mesin ini, mahasiswa didampingi oleh beberapa dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pimpinan fakultas. Sementara aktivitas mahasiswa dalam pembuatan mesin ini diperhitungkan nilai SKS sebagaibagian dari mata kuliah yang relevan.

Menurut rencana, karya mahasiswa ini akan diproduksi dalam jumlah banyak, namun untuk tahap awal disesuaikan dengan pesanan. Setidaknya, beberapa fakultas di lingkup Unhas telah menyatakan minat untuk memiliki mesin ini.

“Khusus untuk versi pertama ini, kami juga berencana membagikan untuk dipakai pada 6 posko pintu masuk Makassar yang telah disiapkan di perbatasan dalam rangka penerapan PSBB,” kata Prof Arsyad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement