Selasa 21 Apr 2020 20:39 WIB

Peran Keuangan Syariah di Tengah Pandemi Covid-19

Keuangan syariah memiliki model pembiayaan berbasis solidaritas keberlanjutan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Rahardjo memberikan pada acara Islamic Digital Day 2019 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Rahardjo memberikan pada acara Islamic Digital Day 2019 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor keuangan syariah global terancam seiring dengan penurunan pertumbuhan di negara-negara kerja sama Islam. Menurut data SEISRIC, total kasus di negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) telah mencapai 180 ribu.

Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Ventje Rahardjo menyampaikan, penyebaran Covid-19 telah mengguncang pasar saham secara global. Pergerakan pasar saham syariah telah menurun beberapa kali sejak kasus penyakit pertama ditemukan pada akhir 2019.

Baca Juga

"Dampak wabah terhadap ekonomi yang dilaporkan dalam beberapa minggu ini disebut lebih besar daripada yang disebabkan oleh krisis keuangan global pada 2008-2009," kata Ventje dalam closing remarks konferensi virtual CEO Power Session Refinitiv, Selasa (21/4).

Ini menandakan bahwa efeknya terhadap perekonomian tidak hanya jangka pendek tetapi juga jangka panjang. Belum lagi kebijakan pembatasan sosial dan fisik, perjalanan terbatas di seluruh dunia membawa volatilitas pada pasar keuangan.

Selain itu rantai pasokan mengalami gangguan dan ekonomi secara keseluruhan melambat. Usaha mikro dan kecil (UMK) menghadapi risiko tertinggi kehilangan penghasilan.

"Namun demikian, kita harus menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi ini dan melakukan yang terbaik untuk bertahan," kata Ventje.

Dampak sosial dan ekonomi Covid-19 telah memaksa para pembuat kebijakan untuk membuat pilihan-pilihan sulit. Regulator memperkenalkan serangkaian paket stimulus dan bantuan untuk mengurangi dampaknya.

Pelonggaran dilakukan pada pembayaran pembiayaan serta restrukturisasi dan penjadwalan ulang pembayaran pembiayaan. Ventje menyampaikan keuangan syariah memiliki model untuk pembiayaan berbasis solidaritas dengan fitur-fitur penting keberlanjutan sosial.

"Kita harus memaksimalkan keuangan komersial dan sosial Islam," ucap Ventje.

Di samping paket stimulus dan bantuan yang diperkenalkan oleh banyak lembaga keuangan, keuangan sosial Islam instrumen seperti zakat, sedekah, dan wakaf harus digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan dan pulih dari krisis ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement