Anggota DPR Respons Mundurnya CEO Ruangguru dari Stafsus

Saleh menilai pengunduran diri itu tidak serta-merta akan menghilangkan polemik

Selasa , 21 Apr 2020, 20:18 WIB
Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay Partaonan ikut merespons mundurnya Adamas.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay Partaonan ikut merespons mundurnya Adamas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara menyatakan mundur dari jabatan staf khusus (stafsus) presiden, Selasa (21/4). Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay Partaonan, ikut merespons mundurnya Adamas.

"Saya menghargai keputusan mundurnya Adamas sebagai staf khusus kepresidenan. Permohonan pengunduran diri itu adalah haknya. Dalam hal ini, presiden telah memberikan persetujuan atas permohonan mundur tersebut," kata Saleh kepada wartawan, Selasa.

Dari surat terbuka yang disampaikan Adamas di akun Instagram-nya tersebut, Saleh menilai alasan pengunduran diri itu lebih pada menghindari asumsi/persepsi yang bervariasi tentang posisinya sebagai staf khusus presiden. Lebih lanjut, politikus PAN itu mengatakan, di dalam surat pengunduran diri itu dijelaskan ada kaitannya dengan proses verifikasi mitra Kartu Prakerja.

Namun demikian, Saleh menilai pengunduran diri itu tidak serta-merta akan menghilangkan polemik dan perdebatan di publik. Pasalnya, polemik itu muncul sebagai respons terhadap pemilihan Ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana Kartu Prakerja.

"Orang menganggap itu tidak pantas. Ada kesan bahwa penunjukan itu tidak objektif, dan menurut saya kesan itu wajar. Sebab, pada saat proses penunjukan, Adamas masih berstatus aktif sebagai staf khusus presiden," ujarnya.

Menurut dia, Adamas seharusnya tidak perlu mundur dari jabatan staf khusus presiden. Publik justru akan memandang ada ketidakwajaran dari pengunduran dirinya tersebut.

"Bukankah tidak sebaiknya tidak mundur? Sejak awal, orang kan tidak mempersoalkan soal posisinya sebagai staf khusus. Yang dipersoalkan adalah soal proses penunjukan lembaganya sebagai mitra Kartu Prakerja. Kalau itu masalahnya, bukankah sebaiknya prosesnya yang dijelaskan secara terbuka. Dengan begitu, semua orang menilai bahwa itu wajar. Karenanya, tidak perlu dipersoalkan," katanya.

Sebelumya, Adamas mengumumkan pengunduran dirinya sebagai staf khusus presiden. Pengunduran dirinya tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi miliknya.

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat  kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," katanya.