Selasa 21 Apr 2020 19:02 WIB

Seratusan Rumah Dilaporkan Terdampak Banjir di Cianjur

Banjir yang merendam rumah dan jalan protokol akibat meluapnya anak sungai Cianjur.

Banjir. Ilustrasi
Foto: SUARA KOMUNITAS
Banjir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seratusan rumah di wilayah perkotaan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan terdampak banjir luapan anak Sungai Cianjur, Selasa (21/4). Tidak hanya perkampungan, air bah juga merendam sejumlah jalan protokol.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi Selasa, mengatakan banjir yang mengenangi sejumlah wilayah di perkotaan akibat meluapnya anak Sungai Cianjur. Sebelumnya hujan turun deras sejak dini hari di wilayah tersebut hingga pagi menjelang. "Tidak ada korban jiwa," kata Irfan.

Baca Juga

Saat ini petugas masih melakukan pendataan terkait rumah yang rusak akibat banjir dan rumah yang terendam. Dilaporkan, rumah terdampak sementara ini mencapai 100 unit. Terbagi di beberapa wilayah seperti Desa Limbangan, Kelurahan Sawahgede, Kelurahan Sayang.

Banjir juga menutupi jalan protokol yang saat ini sedang dibersihkan dari lumpur dan pasir yang disisakan air bah. Ruas jalan protokol sempat tergenang setinggi tumit orang dewasa melanda Jalan Abdulah Bin Nuh, Pangeran Hidayatullah, dan Jalan HOS Cokroaminoto.

Menjelang siang, jalan tersebut sudah dapat dilalui secara normal. Itu setelah petugas gabungan dari Polres Cianjur dan Damkar Cianjur, berhasil menyingkirkan lumpur dan pasir yang menutupi landasan jalan.

"Kami masih melakukan pendataan berapa total rumah yang terdampak, termasuk mendata warga yang mengungsi. Kami akan segera mengirim bantuan logistik kalau diperlukan," katanya.

Sementara warga perumahan BTN Joglo, Kelurahan Sawahgede, terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman karena khawatir banjir susulan akibat meluapnya Sungai Dipawangi yang terletak di belakang perumahan kembali meluap.

Deni (39) warga perumahan, mengatakan, banjir baru kali pertama terjadi sampai mengenangi perumahan yang terletak lebih tinggi dari sungai."Kami langsung mengungsikan anak dan istri serta orang tua karena air dengan cepat mengenangi rumah," katanya.

Ia menjelaskan ketinggian air di luar rumah setinggi pinggang orang dewasa dan datang tiba-tiba, sehingga membuat warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam rumah.

Dia dan puluhan warga di perumahan tersebut saat ini terpaksa mengungsikan keluarganya ke tempat yang dinilai aman karena masih takut terjadi banjir susulan karena hingga siang menjelang cuaca masih turun hujan meskipun dengan intensitas sedang.

"Harapan kami ada upaya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan serta penertiban bangunan di bagian hulu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement