Selasa 21 Apr 2020 18:33 WIB

Cegah Corona, Sleman Terus Edukasi Pedagang Pasar

Pedagang pasar di Sleman terus diedukasi soal pencegahan corona.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Cegah Corona, Sleman Terus Edukasi Pedagang Pasar. Foto: Ilustrasi penjual cabai di pasar tradisional.
Cegah Corona, Sleman Terus Edukasi Pedagang Pasar. Foto: Ilustrasi penjual cabai di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Walau sangat minim, aktivitas perdagangan pasar-pasar di Kabupaten Sleman masih ada. Karenanya, edukasi penggunaan masker terhadap pedagang-pedagang terus dilakukan Pemkab Sleman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi, turut melakukan langsung edukasi. Kali ini, dilaksanakan di Pasar Jangkang, Pasar Gentan dan Pasar Condongcatur.

Baca Juga

Edukasi diberikan tidak cuma pedagang, tapi dilakukan pula ke pengunjung dan petugas parkir. Tujuannya, agar mereka selalu mengenakan masker guna mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Sebanyak 13.200 masker turut diberikan selama edukasi dilaksanakan. Selain itu, mereka diingatkan agar menjaga jarak 1,5 meter bila sedang berada di pasar, ketika berinteraksi maupun bertransaksi.

Ke depan, kata Mae, mereka akan memperbanyak tempat cuci tangan di masing-masing pasar. Serta, akan memberikan sebanyak 13.200 sarung tangan plastik kepada pedagang pasar.

"Pasar rakyat tetap dibolehkan buka, hanya saja waktu operasionalnya dibatasi sampai 13.00, pedagang dan pengunjung diimbau agar mematuhi prosedur pencegahan virus corona semisal rajin cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir," kata Mae, Selasa (21/4).

Disperindag Kabupaten Sleman telah pula mengeluarkan SOP Pencegahan Covid-19 untuk komunitas yang ada di pasar-pasar. Mulai dari SOP untuk pedagang, SOP untuk pengunjung, SOP untuk pengelola parkir dan SOP untuk pengelola MCK.

Ketua Paguyuban Pasar Jangkang, Rumit Anggono, mengaku akan membantu edukasi pedagang tentang pencegahan penyebaran Covid-19. Di Pasar Jangkang sendiri sudah disediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir di tiap pintu masuk.

"Disperindag Sleman juga telah membuat spanduk-spanduk dan poster-poster imbauan untuk pencegahan virus corona," ujar Rumit.

Ia berharap, kedatangan Disperindag Sleman semakin menambah kepatuhan pedagang maupun pengunjung pasar. Sehingga, bersama-sama mencegah penularan melalui kebersamaan dan gotong royong karena semua berperan mencegah penularan.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, telah pula menyambangi Pasar Godean untuk mengedukasi pedagang dan pengunjung. Ia mengingatkan agar selalu menggunakan masker dan menjaga jarak 1,5 meter saat berinterasksi di pasar.

"Mengingat pasar tradisional merupakan tempat kerumunan penjual dan pembeli, dan sampai saat ini masih diizinkan untuk buka seperti biasa, hanya jam buka dibatasi sampai 13.00," kata Sri.

Sri menekankan, pasar yang merupakan pusat transaksi penjual dan pembeli sangat rawan menjadi tempat penularan virus, termasuk corona. Utamanya, karena kerap bertukar uang yang dipegang banyak orang, dan sangat mungkin menyebarkan virus.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Godean, Rubiyanto mengungkapkan, omset penjualan sudah turun mencapai 50 persen dari hari-hari biasa. Pasar Godean sendiri sudah disediakan tempat cuci tangan sabun di pintu-pintu masuk.

"Namun, karena jumlau pedagang di Pasar Godean mencapai 2.200 orang, masih ada saja pedagang yang belum sadar untuk menjaga kebersihan dan menggunakan masker yang saat ini wajib digunakan bila berada di luar dan berinteraksi," ujar Rubiyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement