Selasa 21 Apr 2020 10:54 WIB

Tangkap Peluang, Petani Lembang Ekspansi Lewat Online

Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) pasarkan produk pertanian lewat online

Seorang petani sayuran memilah tomat usai panen, di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) pasarkan produk pertanian lewat online
Foto: Mahmud Muhyidin
Seorang petani sayuran memilah tomat usai panen, di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) pasarkan produk pertanian lewat online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas pertanian di tengah Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak membuat sektor pertanian berhenti. Ekspansi usaha dengan memasarkan produk sayuran dari petani dengan memanfaatkan teknologi informasi menjadi salah satu solusi untuk dapat tetap bertahan. 

Dalam beberapa kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan aktivitas pertanian tetap berjalan. "Sektor pertanian harus jalan terus, karena kebutuhan pangan 267 juta penduduk Indonesia ada di tangan sektor pertanian," ujar SYL.

Pernyataan Mentan kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Ia mengatakan pandemi Covid-19 ini adalah momentum dan peluang kita untuk memperlihatkan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang bisa bertahan saat ini.

"Ayo kita berjuang bersama tetap sediakan pangan sehat, bergizi, dan mudah dijangkau oleh masyarakat kita. Saat semua orang harus berada di dalam rumah, kita tangkap peluang distribusi produk pertanian secara online, karena itu solusinya," tutur Dedi melalui keterangan persnya, Senin (20/4).

Seperti halnya yang dilakukan para petani di Lembang, meski dampak dari covid 19 membuat distribusi produk pertanian sedikit terhambat ditambah himbauan pemerintah agar masyarakat melakukan aktifitas dirumah membuat banyak masyarakat kesulitan untuk mendapatkan sayuran, namun tidak menyurutkan semangat petani untuk menjual hasil pertaniannya. 

Sejumlah petani yang tergabung dalam Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) memasarkan produk pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi. LAIC sebagai pengelola Packing House yang didirikan sejak Januari 2019 kerjasama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Taiwan Technical Mission memasarkan produk petani alumni pelatihan langsung ke pasar modern sehingga dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani. 

Sejak berdiri, omzet yang didapat LAIC mencapai 40 juta melalui kerjasama yang telah dilakukan ke 25 outlet pasar modern di Kota Bandung, Subang dan Karawang. Direktur LAIC yang juga merupakan Widyaisawara dari BBPP Lembang, Kementan, Dewi Padmisari mengatakan dalam seminggu kami sudah memasarkan sayuran segar, paket sayuran, dan sembako. 

"Dengan memanfaatkan teknologi informasi kami membuka pesanan dari pembeli melalui aplikasi Whatsapp mulai pukul 07.00-17.00 dan langsung kami antar pesanannya ke pembeli dengan free ongkos kirim. Produk-produk tersebut yang kami kumpulkan dari petani alumni pelatihan binaan kami. Tak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, dengan adanya LAIC, dapat menjadi ajang edukasi serta membantu segi permodalan dan penjualan bagi para petani. 

Salah seorang konsumen, Dwi Utami yang berprofesi sebagai guru pun merasa kan kemudahan dengan adanya sarana pesan online. "Kami tak harus khawatir akan resiko terpapar covid 19 bila harus ke fasitas umum. Dengan pesan online, barang pesanan diantar sampai ke rumah atau kantor. Kualitasnya pun sayuran sekelas dengan supermarket, segar-segar dan bagus. Dan yang teepenting, secara tidak langsung kami dapat membantu petani yang tela menjadi pahlawan dengan tetap menyediakan bahan pangan bagi masyarakat. “ujar Dwi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement