Selasa 21 Apr 2020 07:58 WIB

Jika Corona Usai, Ini Skenario Jadwal IBL

tim papan atas kurang menguntungkan, tekanan timnya justru lebih besar.

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Pebasket Satria Muda Pertamina Gary Jacob Jr (kedua kiri) dihadang pebasket Amartha Hangtuah Steven Wilfredo Neno (kiri), Laquavius Kashaka Cotton (kedua kanan) dan Emilio Dacre Parks, saat pertandingan seri keenam Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/3/2020).
Foto: Antara/Moch Asim
Pebasket Satria Muda Pertamina Gary Jacob Jr (kedua kiri) dihadang pebasket Amartha Hangtuah Steven Wilfredo Neno (kiri), Laquavius Kashaka Cotton (kedua kanan) dan Emilio Dacre Parks, saat pertandingan seri keenam Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika pandemi corona mereda, maka IBL 2020 akan kembali dilanjutkan bukan September mendatang. Sisa dua seri babak reguler diputuskan untuk tidak dimainkan. Liga langsung memainkan babak playoff yang diikuti oleh lima tim terbawah, dengan format round robin.

Satu tim akan tersingkir dibabak playoff ini. Empat tim akan menghadapi empat tim teratas yang langsung menunggu di fase kedua playoff atau babak perempat final yang menggunakan sistem gugur. Nantinya, peringkat satu playoff lawan peringkat empat, dua lawan tiga, tiga lawan dua dan empat lawan satu.

Dengan format seperti itu, Pelatih Louvre Surabaya, Andika Supriadi Saputra justru beranggapan bahwa jadi tim papan atas kurang menguntungkan, tekanan timnya justru lebih besar.

"Kalau Indonesia Patriots dihilangkan maka kami ada di peringkat empat. Ini berarti kami menunggu di putaran kedua (perempat final). Di sinilah masalahnya. Justru tekanan pada tim akan semakin besar, karena bila kami kalah satu kali saja, maka tidak bisa melanjutkan langkah," kata Andika.

Sementara itu, sambung Andika, lima tim di peringkat bawah bisa bermain lebih dulu. Ia mengatakan tim tersebut justru punya keuntungan untuk memanaskan mesin terlebih dahulu.

"Ibaratnya kami yang bertanding di putaran kedua, atau yang sistem gugur itu, seperti melakukan laga do-or-die. Ini yang harus diwaspadai. Mungkin bukan hanya kami yang berfikir seperti itu, ada tiga tim lainnya yang mungkin punya pemikiran sama," katanya, dilansir dari laman IBL Indonesia, Selasa (21/4).

Bila Indonesia Patriots tidak ikut playoff, maka ada empat tim yang menduduki peringkat teratas. Mereka adalah NSH Jakarta, Pelita Jaya Bakrie, Satria Muda Pertamina Jakarta, dan Louvre Surabaya. Keempat tim tersebut langsung masuk fase kedua dengan sistem gugur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement