Senin 20 Apr 2020 18:28 WIB

Solidaritas Peternak, Kementan Gandeng Organisasi Peternak

Ini sebagai upaya Pemerintah membantu peternak mandiri menyerap ayam ras.

Peternak berada di kandang ayam yang sengaja dikosongkan karena merugi di Desa Badal, Kediri, Jawa Timur, Kamis (16/4/2020). Peternak mengaku tidak berani membeli anakan ayam untuk dibesarkan karena harga jual ayam merosot dari normalnya Rp19 ribu menjadi hanya Rp8 ribu per kilogram akibat pandemi COVID-19 dan diperparah dengan naiknya harga pakan dari sebelumnya Rp6
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Peternak berada di kandang ayam yang sengaja dikosongkan karena merugi di Desa Badal, Kediri, Jawa Timur, Kamis (16/4/2020). Peternak mengaku tidak berani membeli anakan ayam untuk dibesarkan karena harga jual ayam merosot dari normalnya Rp19 ribu menjadi hanya Rp8 ribu per kilogram akibat pandemi COVID-19 dan diperparah dengan naiknya harga pakan dari sebelumnya Rp6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan kerja sama dengan PT Universal Agri Bisnisindo, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) dalam pembelian ayam ras siap potong.

Kerja sama tersebut dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah dalam membantu peternak mandiri supaya bisa menyerap ayam ras pedaging (livebird) serta upaya peningkatan pemasaran hasil peternakan. Seperti diketahui, harga ayam hidup di peternak sedang menurun hingga ke angka Rp 4000. Hal itu dikarenakan karena berkurangnya minat warga akibat pandemi Covid-19. Sedangkan panen ayam sedang mengalami kenaikan berlimpah. Itulah yang menyebabkan harga ayam cenderung menurun.

Baca Juga

"Sesuai arahan dari Bapak Menteri bahwa setiap hasil rapat agar tidak hanya di atas kertas saja, tetapi harus langsung dieksekusi," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut Diarmita saat Penandatanganan Kerjasama, Senin, 20 April 2020.

Sebagai informasi, harga rata-rata daging ayam di tingkat konsumen saat ini terus berubah. Di Banten misalnya, harga di sana mencapai Rp 33,955 per kilogram. Sedangkan di Jawa Barat Rp 30,140 per kilogram, Jawa Tengah Rp 28, 445 per kilogram, DIY 28, 650 per kilogram dan Jawa Timur Rp 26,510 per kilogram. "Artinya harga di konsumen tidak turun sebesar harga di peternak. Dan ini masih normal," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Diarmita juga mengapresiasi kepada seluruh integrator yang telah berkomitmen melaksanakan apa yang sudah menjadi kesepakatan dengan Ditjen PHK dalam membantu para peternak mandiri.

Tercatat, telah terkumpul 23 perusahaan yang akan membantu penyerapan livebird. Dari jumlah tersebut, 15 perusahaan telah berkomitmen akan menyerap livebird yang khusus ada di pulau Jawa. Jumlah kesanggupan pembelian livebird ada empat juta ekor kurang lebih. Delapan perusahaan akan segera menyusul.

"Di tengah pandemi Covid-19 kami terus berupaya mengambil langkah inovatif demi menjaga peternak mandiri dan juga memastikan pendistribusian daging ayam aman hingga ke tangan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono menyampaikan kepada seluruh jajaran Kementan agar tidak mundur dalam menjaga ketersediaan pangan di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, Kementan juga harus memastikan stabilisasi harga bahan pangan dalam waktu yang cepat. Kata Momon, masyarakat tidak boleh disulitkan dengan harga pangan yang melonjak. "Caranya kita harus menjaga kerja sama dengan stakeholder lain dan terus meningkatkan komunikasi. Kalau melihat data dari 11 komoditas utama yang ada, Insya Allah semua aman sampai Agustus mendatang. Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan ini bisa diatasi bersama selama kita bekerja keras," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement