Senin 20 Apr 2020 17:08 WIB

Cile Keluarkan Kartu Kekebalan Bagi Warga yang Sembuh Corona

Kartu Kekebalan mulai dikeluarkan Senin (20/4) waktu setempat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Virus corona
Foto: www.freepik.com
Virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Cile menjadi negara pertama yang mengeluarkan Kartu Kekebalan bagi mereka yang pulih dari virus corona. Meskipun ada beberapa pertanyaan mengenai apa dan bagaimana cara kerja kartu ini. Apakah mereka yang pulih sudah pasti kebal? Berapa lama kekebalannya bisa bertahan? Lantas bagaimana keakuratan tes antibodi?

"Kita harus belajar untuk hidup secara berbeda. Cile harus bertahap untuk bisa melanjutkan hidup," ujar Wakil Menteri Pelayanan Kesehatan Cile, dr Paula Daza, pada akhir pekan lalu seperti dikutip dari New York Times.

Kartu ini mulai dikeluarkan Senin (20/4) waktu setempat. Agar memenuhi syarat, masyarakat Cile harus mengikuti tes yang menunjukkan bahwa mereka memiliki antibodi virus corona. Mereka yang sudah positif mengidap penyakit ini, harus bebas dari gejala setidaknya selama 14 hari atau 28 hari (jika mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah).

Daza menyebut, warga yang sesuai dengan kriteria tersebut ada 4.338 orang. "Mungkin bisa membuat mereka kembali bekerja," kata Daza.

Para kritikus di Cile mempertanyakan gagasan ini, apakah pasien yang pulih tidak akan menularkan virus tersebut. Juga, apakah sudah dipastikan kebal hingga tidak bisa terinfeksi lagi. Ini menimbulkan keraguan tentang keakuratan tes.

Cile memberlakukan karantina yang masih berlaku di seluruh bagian ibu kota, Santiago, dan di wilayah lain di negara itu. Cile juga telah menguji tes virus corona ke lebih banyak orang, dibandingkan negara Amerika Latin lainnya. Cile mengidentifikasi 10.088 kasus positif virus corona dan 133 kematian.

Menteri kesehatan Cile, Jaime Manalich menegaskan kembali bagian terburuk belum datang, dengan jumlah kasus yang diperkirakan akan memuncak pada Mei 2020. Musim flu yang semakin dekat seiring dengan musim dingin di belahan bumi selatan, kemungkinan akan membuat sistem kekebalan tubuh masyarakat Cile semakin parah.

Meskipun demikian, pemerintah telah mengumumkan karyawan sektor publik akan kembali ke kantor mereka mulai hari ini. "Pesan yang datang dari pemerintah bertentangan," kata Dr Jorge Jimenez de la Jara, yang pernah menjabat sebagai menteri kesehatan Cile pada 1990.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di sini, tentu saja perlu ada komunikasi yang lebih jelas dan lebih koheren, karena keputusan terbaru untuk mengesahkan Kartu Kekebalan didasarkan pada bukti ilmiah yang lemah," kata de la Jara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement