Senin 20 Apr 2020 15:58 WIB

Tidak akan Ada Nuansa Semarak Ramadhan di Istiqlal Tahun Ini

Istiqlal ditutup dan meniadakan aktivitas ibadah Ramadhan selama pandemi Covid-19.

 Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di area Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3). (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di area Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Amri Amrullah, Ratna Ajeng Tejomukti, Zahrotul Oktaviani

Suasana Ramadhan tahun ini dipastikan akan sangat jauh berbeda dengan nuansa semarak bulan puasa di tahun-tahun sebelumnya. Di Jakarta, dan Masjid Istiqlal pada khususnya tidak akan ada lagi nuansa hangat berkumpulnya jamaah saat berbuka puasa.

Baca Juga

Begitu pula dengan kegiatan ibadah. Shalat berjamaah lima waktu dan tawarih tidak digelar di Istiqlal untuk sementara selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masjid juga akan ditutup untuk jamaah yang mungkin akan singgah dan sekadar membaca Alquran.

Kepala Protokol Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan Ramadhan tahun ini memang berat bagi umat Islam khususnya yang menjadi jamaah Masjid Istiqlal. Sebab, kata dia, Masjid Istiqlal akan tutup dan meniadakan semua aktivitas ibadah Ramadhan selama masa pandemi corona atau Covid-19, terutama saat berlangsungnya PSBB di Jakarta.

"Masjid Istiqlal akan tutup selama Ramadhan ini," ujar Abu Hurairah kepada wartawan, Senin (20/4).

Ia mengungkapkan pada Ramadhan tahun lalu atau pada kondisi normal, biasanya ada 17 agenda kegiatan yang secara rutin panitia selenggarakan selama sebulan. Ke-17 kegiatan tersebut termasuk shalat berjamaah, shalat tarwih, berbuka puasa hingga Itikaf pada pekan terakhir Ramadhan.

Untuk tausyiah Ramadhan tahun ini tak lagi secara langsung di hadapan jamaah. Kajian, tausyiah dan tilawah nantinya akan diisi oleh ustaz dan ustazah dari internal pengurus Masjid Istiqlal. Imam rawatib yang biasa mengisi kajian juga hadir dalam acara live streaming.

"Masyarakat dapat mengikuti kegiatan Ramadhan melalui channel live streaming setiap hari selama Ramadhan, di dalamnya terdapat tausyiah, tilawah dan ceramah dari Imam Besar Masjid Istiqlal," ujar Abu Hurairah.

Selain kegiatan selama Ramadhan, Abu Hurairah juga menjelaskan untuk shalat ied tidak akan diselenggarakan selama pemerintah masih menetapkan kebijakan PSBB hingga akhir Mei. Apalagi bulan tersebut merupakan puncak pandemi.

Hanya ada satu kegiatan yang akan diselenggarakan panitia masjid karena terkait santunan bagi kaum dhuafa.

"Kita tetap adakan santunan Yatim dan Zakat Fitrah. Biasanya itu akan digelar sepekan seblum Lebaran," kata dia.

Untuk santunan yatim, daftarnya pun secara daring, tidak seperti sebelumnya di mana banyak orang yang berkumpul. Pihak panitia kini sudah menyediakan laman bagi kaum dhuafa yang ingin mendaftarkan diri.

“Kemudian zakat fitrah bisa mereka transfer lalu kami salurkan seperti penyalurkan hewan qurban nanti. Jadi diantarkan, masyarakat tidak datang ke sini ambilnya,” terangnya.

Kegiatan lain yang akan mengundang keramaian jamaah, ia pastikan akan ditiadakan oleh pengurus Masjid Istiqlal. Bahkan, papar dia, bagi jamaah yang hanya sekedar beristirahat pun akan tetap dilarang di dalam masjid.

"Masjid kan akan ditutup. Jadi di siang hari, tidak ada lagi terlihat orang beristirahat di dalam Masjid Istiqlal seperti bulan puasa biasanya," ungkapnya.

Abu Hurairah mengungkapkan, untuk mengantisipasi adanya jamaah yang tetap nekad datang ke Masjid Istiqlal, pihak pengurus masjid sudah memutuskan akan menutup pintu masuk masjid di semua penjuru. Bahkan pihaknya juga memasang spanduk himbauan ibadah di rumah masing-masing karena Masjid Istiqlal sementara akan tutup selama Ramadhan 2020 atau sampai masa PPSB dicabut.

"Semoga kondisi ini menjadi perhatian bagi seluruh jamaah yang akan beribadah di Masjid Istiqlal," imbuhnya.

Renovasi masjid

Mewabahnya Covid-19 di Indonesia juga berdampak pada proses renovasi Masjid Istiqlal. Hingga saat ini, proses baru selesai sebesar 76 persen.

Capaian ini dinilai lebih rendah dari target semula. Rencananya, saat awal Ramadhan proses renovasi telah selesai 90 persen.

“Pandemi Covid-19 banyak mengubah jadwal penyelesaian renovasi Masjid Istiqlal. Hingga saat ini baru selesai sekitar 76 persen,” ujar Imam Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar, saat bertemu dengan Menteri Agama, Fachrul Razi, dalam keterangan tertulis yang didapat Republika, Kamis (9/4).

Pemberlakukan PSBB yang diterapkan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 juga disebut Nasaruddin sebagai salah satu alasan perubahan target penyelesaian renovasi Masjid Istiqlal. Pengurus Masjid Istiqlal berharap penyelesaian renovasi dapat dilakukan dengan memberikan kualitas terbaik.

Ketua Badan Pelaksana Pengelolala Masjid Istiqlal, Asep Saefudin mengatakan, situasi penyebaran Covid-19 mengubah target awal  penyelesaian renovasi Istiqlal. Menurut Asep, kondisi darurat Covid-19 mengharuskan para pekerja untuk menghentikan pekerjaannya.

"Kemarin datang Garnisun untuk meminta menghentikan pekerjaan. Kami tidak punya wewenang karena pekerjaan itu ada di Kementerian PUPR. Kami menunggu keputusannya," ucap Asep.

Renovasi Masjid Istiqlal sendiri, menurut Asep, dilakukan oleh sekitar 300 pekerja. Asep juga menyebutkan beberapa bagian Masjid Istiqlal telah direnovasi. Lantai utama sudah selesai dipoles.

"Karpet yang dipesan sudah dalam perjalanan, posisi sebagian di Singapura. Ruang VIP 70 persen. Area parkir secara fisik sudah bisa digunakan tinggal beberapa bagian perlu penyempurnaan," kata dia.

In Picture: Begini Progres Renovasi Masjid Istiqlal Jakarta

photo
Foto udara renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (28/1/2020). - (ANTARA FOTO)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement