Senin 20 Apr 2020 12:21 WIB

Penjualan Piama Meningkat Pesat di Australia Sejak WFH

Sejak WFH, penjualan piama di Australia meningkat pesat.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Piama koleksi Midnight Mischief. Penjualan piama di Australia meningkat sejak WFH.
Foto: midnight mischief
Piama koleksi Midnight Mischief. Penjualan piama di Australia meningkat sejak WFH.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Penjualan piama atau baju tidur dilaporkan meningkat hingga lebih dari dua kali lipat di Australia. Di tengah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) saat ini, hampir semua orang di seluruh dunia harus berada di rumah masing-masing sebagai bagian dari upaya pengendalian wabah.

Dilansir laman News.com.au, penjualan baju tidur yang meroket dipastikan karena saat ini orang-orang berusaha mencari kenyamanan selama berada di rumah. Sejumlah perusahaan pembuat piama melaporkan peningkatan mencapai hingga 225 persen, dibandingkan di periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga

Tess Nguyen, seorang pemilik bisnis produk piama merek Midnight Mischief, mengatakan bahwa penjualan piyama sutra monogram yang dimilikinya meningkat hingga dua kali lipat pada pekan lalu. Ini benar-benar tak terbayangkan olehnya karena tak pernah terjadi selama ia menjalankan usahanya itu.

Lonjakan penjualan secara tiba-tiba tersebut dinilai benar-benar tak terduga, terlebih dengan laporan bahwa di Australia banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Menurut Nguyen, penurunan penjualan sempat terjadi ketika media-media menyoroti tentang situasi krisis tersebut.

“Kami melihat penurunan penjualan saat laporan tentang banyak orang kehilangan pekerjaan datang, tetapi dengan meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari rumah (WFH), kami telah melihat pertumbuhan yang tidak terduga,” ujar Nguyen.

Dalam satu pekan terakhir, Nguyen mengatakan, telah melihat peningkatan dari penjualan piama di situs laman Midnight Mischief hingga sebesar 50 persen. Ini membuat pendapatan dari bisnisnya meningkat pesat, menjadi sebuah keberuntungan di tengah situasi sulit yang sedang dihadapi dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement