Senin 20 Apr 2020 08:24 WIB

RS India Pisahkan Bangsal Pasien Sesuai Agama

Pemisahan bangsal sesuai agama hanya akan meningkatkan stigmatisasi Muslim.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Friska Yolandha
Pasien beristirahat di sebuah rumah sakit di India. Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, tempat 1.200 tempat tidur disiapkan untuk kasus Covid-19, menciptakan bangsal terpisah untuk pasien Muslim dan Hindu. Pengawas medis rumah sakit, Gunvant H Rathod mengatakan, keputusan untuk memisahkan pasien berdasarkan kepercayaan agama ini dibuat sesuai dengan instruksi pemerintah negara bagian.
Foto: AP Photo/Anupam Nath
Pasien beristirahat di sebuah rumah sakit di India. Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, tempat 1.200 tempat tidur disiapkan untuk kasus Covid-19, menciptakan bangsal terpisah untuk pasien Muslim dan Hindu. Pengawas medis rumah sakit, Gunvant H Rathod mengatakan, keputusan untuk memisahkan pasien berdasarkan kepercayaan agama ini dibuat sesuai dengan instruksi pemerintah negara bagian.

REPUBLIKA.CO.ID, GUJARAT -- Sebuah rumah sakit di Negara Bagian Gujarat, India, memisahkan bangsal pasien positif Covid-19 menurut kepercayaan agama mereka. Hal ini dilakukan sesuai instruksi pemerintah negara bagian tersebut.

Menurut surat kabar the Indian Express, Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, tempat 1.200 tempat tidur disiapkan untuk kasus Covid-19, menciptakan bangsal terpisah untuk pasien Muslim dan Hindu. Pengawas medis rumah sakit, Gunvant H Rathod, mengatakan, keputusan untuk memisahkan pasien berdasarkan kepercayaan agama ini dibuat sesuai dengan instruksi pemerintah negara bagian.

Baca Juga

“Secara umum, ada bangsal terpisah untuk pasien pria dan wanita. Namun, di sini kami juga membuat bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan Muslim,” kata Dr Rathod dikutip di Al Arabiya, Senin (20/4).

Ketika ditanya alasan pemisahan, Rathod berkata hal tersebut adalah keputusan pemerintah. Jurnalis diminta langsung bertanya pada pemerintah.

Setelah dikonfirmasi, wakil kepala menteri dan menteri kesehatan negara bagian itu, Nitin Patel, membantah adanya keputusan tersebut. “Saya tidak mengetahui ada keputusan seperti itu (pembagian bangsal sesuai keyakinan). Secara umum, ada bangsal terpisah untuk pria dan wanita. Saya akan menanyakannya," katanya.

Meski demikian, seorang pasien menceritakan pengalamannya. Pada Ahad (12/4) malam, 28 pria yang dirawat di bangsal pertama (A-4) dipanggil ke tempatnya. Sementara itu, ia bersama pasien lainnya dipindahkan ke bangsal lain, C-4.

"Kami tidak diberi tahu mengapa kami digeser. Semua nama yang dipanggil milik satu komunitas. Kami berbicara dengan salah satu petugas medis di bangsal kami hari ini, dan dia mengatakan ini dilakukan untuk kenyamanan kedua komunitas," ucapnya.

Komite AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, sebuah panel kongres, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dalam unggahan di akun resmi Twitter mereka. Mereka menyesalkan adanya laporan pasien Hindu dan Muslim dipisahkan bangsalnya di rumah sakit di Gujarat.

"Tindakan semacam itu hanya membantu meningkatkan stigmatisasi Muslim yang sedang berlangsung di India dan memperburuk desas-desus palsu tentang Muslim yang menyebarkan Covid-19," tulis mereka.

Gujarat adalah negara bagian asal Perdana Menteri India Narendra Modi. Negara bagian itu diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bhartiya Janata. Negara ini telah menyaksikan beberapa kerusuhan agama paling berdarah dalam sejarah modern India pada tahun 2002, ketika Modi menjadi menteri utama negara bagian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement