Ahad 19 Apr 2020 22:35 WIB

Jose Mourinho dan Perang Urat Syaraf

Nama Jose Mourinho identik dengan mulut besar yang jago taktik.

Sir Alex Ferguson (kiri) dan Jose Mourinho.
Foto: EPA/Peter Powell
Sir Alex Ferguson (kiri) dan Jose Mourinho.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Jose Mourinho identik dengan mulut besar yang jago taktik. Seluruh pencinta sepak bola patut sepakat dengan hal itu.

Sejumlah gelar benggengsi nyaris di semua turnamen yang diikuti oleh tim racikannya pernah Mou sabet. Tetapi, kekuatan Mou tidak sebatas pada otaknya. Pelatih 52 tahun ini dikenal enteng berucap mengenai hal-hal yang tak ia sukai. Terutama, tentang apa yang ia lihat dari calon lawan.

photo
Jose Mourinho - (EPA-EFE/NIGEL RODDIS)

Pencinta Liga Primer Inggris tidak akan pernah lupa dengan lontaran kalimat dari Mou saat mengomentari sosok Arsene Wenger musim 2013/2014 lalu. Menurut Mou, Wenger merupakan pelatih spesialis gagal. Pasalnya, sejak tahun 2004 Wenger tak pernah sekali pun kembali menghadirkan Piala Liga Primer Inggris bagi Arsenal.

Hingga saat ini, Mou semakin menjadi-jadi setiap kali mengatai pelatih asal Prancis itu. Dua pekan lalu, Mou meneruskan ocehannya tentang Wenger. Eks pelatih Porto ini menyebut Wenger selalu merengek setiap kali kalah. Kerongkongan Mou yang ukurannya tak lebih besar dari kepalanya memang bak menyimpan daya magis. Publik sepak bola dunia mengenalnya sebagai 'Psy War' atau perang urat saraf.

photo
Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) dan pelatih Manchester United Jose Mourinho. - (EPA/Mark Robinson)

Di kompetisi daratan Eropa, perang urat saraf memang mafhum terjadi. Bak bumbu penyedap jelang laga, perkataan seorang pelatih maupun pemain yang menyulut perang urat saraf selalu menambah keseruan sebuah pertandingan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement