Ahad 19 Apr 2020 12:13 WIB

Tekan Biaya Operasional, Jasa Marga Lakukan Efisiensi

Tercatat penurunan volume kendaraan yang melintas sejak 16 Maret 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melintasi sambungan 2 sisi jembatan (expansion joint) tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/2). PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini tengah mengalami penurunan pendapatan tol akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan untuk mengatasi hal tersebut tengah dilakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah kendaraan melintasi sambungan 2 sisi jembatan (expansion joint) tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/2). PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini tengah mengalami penurunan pendapatan tol akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan untuk mengatasi hal tersebut tengah dilakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini tengah mengalami penurunan pendapatan tol akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan untuk mengatasi hal tersebut tengah dilakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional.

Meskipun begitu, Heru memastikan anggaran yang dipangkas yakni pos biaya overhead atau biaya umum dan administrasi. “Kami tetap komit menjaga tingkat pelayanan yang sudah ditetapkan dalam standar pelayanan minimal (SPM), sehingga program pelayanan kepada pengguna jalan tetap direalisasikan,” kata Heru, Ahad (19/4).

Baca Juga

Dia menambahkan saat ini beberapa program layanan konstruksi juga masih berjalan. Bebeapa di antaranya yakni pekerjaan pelebaran jalan kilometer (km) 48 sampai dengan km 50 Tol Jakarta-Cikampek Jalur A dan B. Begitu juga dengan pekerjaan scrapping filling, pekerjaan rekonstruksi rigid pavement, penambalan lubang, pembongkaran bekas Gerbang Tol Cimanggis Utama, dan lainnya.

Sejak pandemi virus corona dan imbauan bekerja di rumah sejak 16 Maret 2020, Heru mengatakan mencatat penurunan volume kendaraan yang melintas di ruas jalan yang dikelola Jasa Marga. Terlebih jika dibandingkan dibandingkan dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) normal.

“Penurunan berlanjut saat mulainya diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” tutur Heru.

Jasa Marga mencatat tren penurunan lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Utama (barrier) yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek misalnya Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta Cikampek (akses arah Timur). Begitu juga dengan GT Cikupa Exit Jalan Tol Jakarta-Merak (akses arah barat) dan GT Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi (akses arah Selatan).

Heru merinci sejak tujuh hari imbauan bekerja di rumah pada 16-22 Maret 2020, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar 12 persen, GT Cikupa Exit sebesar 14 persen, dan GT Ciawi 2 sebesar 19 persen. Selanjutnya, sejak 14 hari imbauan bekerja di rumah pada 16-29 Maret 2020 terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar 15 persen, GT Cikupa Exit sebesar 19 persen, dan GT Ciawi 2 sebesar 26 persen.

Sementara sejak 28 hari imbauan bekerja di rumah dan pemberlakuan PSBB pada 16 Maret 2020 hingga 13 April 2020 terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar 27 persen. Begitu juga penurunan di GT Cikupa Exit sebesar 26 persen dan GT Ciawi 2 sebesar 35 persen.

Tidak hanya di Jalan Tol Jasa Marga Group yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, Heru mengatakan penurunan lalu lintas di ruas jalan tol jarak jauh antarkota juga terjadi. “Sebagai contohnya di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga Group, terjadi penurunan sekitar 34 persen dari LHR normal,” tutur Heru.

Meskipun terjadi penurunan pendapatan. Heru tetap mengimbau pengguna jalan tetap bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Selain itu juga menggunakan masker dan mematuhi protokol sesuai peraturan pemerintah jika harus beraktivitas di luar rumah untuk keadaan yang mendesak.

Dia menambahkan, Jasa Marga juga masih berkomitmen dalam mendukung distribusi barang dan orang dalam rangka mendukung pergerakan logistik. “Jasa Marga akan terus mengooerasikan jalan tol-jalan tolnya yang dikelola di Indonesia,” ungkap Heru.

Heru mengimbau pengguna jalan yang masih menggunakan jalan tol, khususnya di wilayah-wilayah yang diberlakukan PSBB mematuhi ketentuan khususnya jumlah maksimal penumpang didalam kendaraan. Hal tersebut perlu dilakukan dalam rangka menjalankan prinsip physical distancing atau jaga jarak fisik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement