Sabtu 18 Apr 2020 23:02 WIB

Chelsea Bicarakan Pemotongan Gaji Pemain dan Pelatih

Chelsea berupaya berhemat di krisis virus corona.

Para pemain Chelsea (ilustrasi). Manajemen klub tengah membicarakan soal pemotongan gaji pemain dan pelatih.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Para pemain Chelsea (ilustrasi). Manajemen klub tengah membicarakan soal pemotongan gaji pemain dan pelatih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea sedang dalam pembicaraan dengan para pemain mereka dan Frank Lampard membahas soal pemotongan gaji. Chelsea berupaya berhemat di krisis virus corona.

Para pemain Chelsea berharap menerima pengurangan lebih rendah dari 30 persen seperti yang disarankan oleh Liga Primer. Para pemain disebut-sebut telah mengatakan kepada dewan Chelsea bahwa mereka dengan senang hati mendapatkan pemotongan gaji sebesar 10 perse untuk membantu klub berhemat saat kompetisi ditangguhkan. Kesepakatan di angka itu bisa membuat Chelsea menghemat 8 juta dampai 10 juta pound.

Baca Juga

Chelsea juga melakukan pembicaraan terpisah dengan staf pelatih mereka. Lampard, yang menandatangani kontrak tiga tahun senilai 4 juta pound setahun, juga dilaporkan siap mengurangi gajinya. Para stafnya juga akan diminta untuk memainkan peran mereka.

Bulan ini klub-klub Liga Inggris berusaha mencapai kesepakatan dengan para pemain mereka mengenai pengurangan upah 30 persen secara kolektif, baik melalui pemotongan, penangguhan atau kombinasi keduanya, namun ditolak. Dengan negosiasi macet, klub dibiarkan melakukan pembicaraan individu dengan para pemain mereka. Southampton dan West Ham sejak itu menjadi tim papan atas pertama yang mencapai kesepakatan dengan para pemain mereka mengenai penangguhan upah.

Situasi terus berkembang pekan ini, dengan Arsenal hampir menyetujui pemotongan 12,5 persen gaji pemain mereka. Dapat dipahami bahwa kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta, telah mewakili para pemain, yang belum dapat menunda sebagian dari gaji mereka. Pembicaraan dengan Marina Granovskaia, direktur klub, dalam beberapa hari terakhir berjalan dengan cepat dan damai.

Jika para pemain menyetujui pengurangan upah, itu akan menjadi contoh lebih lanjut dari kesediaan Chelsea untuk memainkan peran mereka selama krisis corona. Chelsea telah membuat Millennium Hotel di Stamford Bridge tersedia untuk staf layanan medis Inggris (NHS) dan juga akan menyediakan 78 ribu makanan untuk NHS dan badan amal demi mendukung para tunawisma dan pihak rentan terdampak krisis ini.

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, telah mengambil peran aktif dalam kerja komunitas klub. Mereka juga bergabung dengan badan amal pelecehan rumah tangga, Refuge untuk membantu memberikan dukungan bagi orang-orang yang terpaksa mengasingkan diri dalam situasi rentan. Chelsea juga terus membayar staf mereka sejak penundaan kompetisi.

Sementara itu, Tino Anjorin bakal menjadi pemain muda Chelsea terbaru yang memutuskan masa depannya tetap di Stamford Bridge. Striker 18 tahun, yang melakukan debut seniornya sebagai pemain pengganti dalam kemenangan atas Everton bulan lalu, hampir menyetujui kesepakatan baru berdurasi lima tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement