Sabtu 18 Apr 2020 06:56 WIB
haji

Masa Reformasi Dan Kehadiran Penulis Rihlah Haji Wanita

Kehadiran Penulis Rihlah Haji Wanita

Jamaah haji asal Rusia dengan mobil van merek Gazele di terminal Khudai Makkah. Mereka pergi haji dengan naik mobil selama 15 hari ke Mekkah.
Foto: Muhammad Subarkah
Jamaah haji asal Rusia dengan mobil van merek Gazele di terminal Khudai Makkah. Mereka pergi haji dengan naik mobil selama 15 hari ke Mekkah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika

Ada yang mengejutkan dan menjadi semacam hikmah baru ketika membaca buku ‘Naik Haji Di Masa Silam’ karya penulis asal Prancis, Henri Chambert-Loir. Salah satu dan itu sangat penting, ternyata di sepanjang kurun zaman semua penulis ‘rihlah’ (perjalanan) haji ke Makkah ternyata ditulis oleh kaum pria.

Akibatnya, mau tidak mau tulisan itu jarang menyentuh sisi kaum perempuan dan atau sisi feminin manusia. Ibadah haji terkesan kebanyakan berisi cerita yang serba heroik dan terkesan kurang intim. Padahal ibadah haji itu untuk wajib untuk semua orang Islam yang mampu (istita’ah) tak peduli lelaki maupun perempuan.

Dalam soal tersebut Henri menulis begini: Tidak terdapat dalam antologi ini (buku Naik Haji Di Masa Silam) satu pun kisah haji yang ditulis oleh seorang wanita, karena memang tidak ada wanita yang menulis kisah pengalamannya naik haji di masa silam.

Tidak mungkin diketahui berapa wanita atau berapa proporsi wanita, naik haji di masa silam. Tetapi hal ini diketahui untuk zaman modern. Selama periode 1927-1948, wanita merupakan sekitar 30 persen jamaah, persisnya antara 27 dan 32 persen.

Maka tidak adanya kisah oleh penulis wanita tidak disebabkan tidak ada wanita yang naik haji, melainkan wanita jarang menulis pada masa itu. Jumlah kisah oleh penulis wanita menjadi lebih banyak pada 20 tahun terakhir ini dan terutama setelah masa Reformasi. Rihlah karangan wanita menjadi lebih banyak, bahkan dikatakan dominan, dalam dunia sastra.

pelgrims met een schip van de rotterdamse lloyd op weg naar mekka

  • Keterangan Foto: Jamaah haji wanita asal Indonesia yang naik kapal Roterdam Loyd menuju Makkah pada tahun 1951.

Kisah penulis wanita (termasuk kisah umrah) yang terbit setelah tahun 1989 dalam Daftar Penerbit Balai Pustaka, buku ini berjumlah sembilang buah. Ini misalnya karya cendikiawan wanita kondang Prof DR Zakiah Daradjat dalam buku,”Haji Ibadah Yang unik (1989). Setelah itu ada Hj Sri Djatnika S Arifin, (Doa dan Air Mata: Pengalaman Menunaikan Ibadah Haji, 1990), Fadmi Sustiwi (Bercinta di Tanah Suci, 2006), Saida Chofifah, (Ibu Rumah Tangga Naik Haji 2006), Hj Siti Rokhmi Lestari SS (Catatan Haji Ketika Berhaji; A Journey to Baitullah/Perjalanan Ruhani Menjemput Sang Ilahi, 2009).

Selain itu ada karya rihlah dari Yatie Asfan Lubis, Di Multazam Aku Bersujud, Catatan Perjalanan Ibadah Haji, 2011), Pipiet Senja, (Menoreh Janji di Tanah Suci; Catatan Umrah dan Haji 2011), Ani Soetjipto, (Haji; Melepas Dunia Menjemput Panggilang 2011), Gadis Fatihah, (Senangnya Umroh di Usia Muda, (2012).

Beberapa kisah perjalanan (rihlah) haji oleh penulis mempunyai ciri khas yang baru,dibandingkan dengan kisah-kisah oleh penulis laki-laki. Ini karena mereka menceritakan pengalaman berhaji secara intim, lebih akrab, termasuk kejadian yang remeh tak berarti. Sehingga kadang dapat memberi kesan bertele-tele atau dangkal. Tetapi ini sebenarnya juga ikut membuat pengalaman hari-hari di Tanah Suci terasa lebih lengkap, utuh.

Dengan memasukan anekdot sehari-hari dalam kisah pengalaman haji, buku-buku karangan wanita berhasil memasukkan pengalaman naik haji dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja generalisasi seperti ini agak kasar karena para penulis wanita cukup berbeda-beda. Namun secara garis besar, ada perbedaan nyata antara kisah yang ditulis laki-laki dan wanita.

Bahkan, yang terakhir ini para penulis wanita lebih bebas mengemukakan perasaan dan emosinya, yang bahkan (dalam buku Pipiet Senja) misalnya bila meluap dengan spontan dan tanpa batas. Beberapa buku karangan para wanita ini mirip dengan sastra curhat yang sangat popular sekarang ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement