Jumat 17 Apr 2020 16:28 WIB

Dapur Lapangan Dibangun untuk Warga Terdampak Corona

Selain di Tasikmalaya, dapur lapangan juga ada di Garut dan Ciamis.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Tagana dan relawan menyediakan sejumlah paket nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga di Dapur Umum Lapangan yang beroperasi di Alun-alun Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (16/4/2020). Dapur umum itu didirikan tim gabungan yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pemkab Ciamis, Polri dan TNI untuk memberi makanan gratis kepada pengguna jalan atau warga yang terdampak COVID-19, dimana setiap harinya petugas menyiapkan hingga 250 paket nasi bungkus
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
Petugas Tagana dan relawan menyediakan sejumlah paket nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga di Dapur Umum Lapangan yang beroperasi di Alun-alun Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (16/4/2020). Dapur umum itu didirikan tim gabungan yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pemkab Ciamis, Polri dan TNI untuk memberi makanan gratis kepada pengguna jalan atau warga yang terdampak COVID-19, dimana setiap harinya petugas menyiapkan hingga 250 paket nasi bungkus

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah aparat tentara dan kepolisian di berbagai daerah di Jawa Barat berinisiatif membuka dapur lapangan untuk membantu warga terdampak coronavirus disease 2019 (Covid-19). Mereka memasak di dapur lapangan di polres dan polsek untuk kemudian dibagikan kepada warga yang membutuhkan di jalanan.

Salah satu dapur lapangan yang didirikan berada di Polres Tasikmalaya Kota. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto mengatakan, aksi itu merupakan inisiatif kesatuannya untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.

"Tidak hanya di polres, tapi polsek-polsek di wilayah kita juga sudah diperintahkan," kata Anom ketika dihubungi Republika, Jumat (17/4)

Dalam menggalang bantuan itu, aparat tentara dan polisi memasak bahan makanan di dapur lapangan. Kemudian, mereka mendistribusikan makanan itu kepada warga yang membutuhkan di jalanan.

Anom mengatakan, sistem itu dilakukan agar warga tak langsung berkerumun saat diberikan makanan. "Jadi kita hunting ke jalan-jalan," kata dia.

Ihwal anggaran kegiatan itu, Anom mengatakan, secara sukarela dikumpulkan oleh setiap anggota melalui sumbangan. Menurut dia, sumbangan anggota itu setiap pekannya.

Ketika tak ada pandemi Covid-19, hasil sumbangan itu diberikan ke masjid-masjid. Namun, karena saat ini sedang wabah corona, sumbangan itu dialihkan untuk membuat dapur lapangan. "Jadi kita bantu semampu kita," kata dia.

Berdasarkan catatan Republika, dapur lapangan yang didirikan aparat bukan hanya terdapat di Tasikmalaya. Di Kabupaten Garut dan Kabupaten Ciamis, tentara dan polisi juga membuka dapur lapangan untuk memasakan makanan, yang setelah itu diberikan kepada warga yang terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement