Jumat 17 Apr 2020 06:44 WIB

Seniman Kaligrafi Turki Bertahan di Tengah Pandemi

Seniman kaligrafi Turki beralih mengajar daring.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Seniman Kaligrafi Turki Bertahan di Tengah Pandemi. Pandemi Covid-19 tak membuat Mahmut Sahin, seorang seniman kaligrafi Turki menghentikan aktivitasnya.
Foto: IHA Photo
Seniman Kaligrafi Turki Bertahan di Tengah Pandemi. Pandemi Covid-19 tak membuat Mahmut Sahin, seorang seniman kaligrafi Turki menghentikan aktivitasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BURSA -- Pandemi Covid-19 tak membuat Mahmut Sahin, seorang seniman kaligrafi Turki menghentikan aktivitasnya. Pria yang sudah lama mengajarkan seni kaligrafi di banyak provinsi di Turki itu tetap memberikan pelatihan secara daring di rumahnya.

Upaya Sahin yang terus mengajar itu pun sangat dihargai murid-muridnya. Dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah sebagai upaya pencegahan penyebaran corona, banyak orang-orang yang kemudian mempelajari berbagai kegiatan yang dapat dikerjakan di rumah. Pelatihan yang dibuat oleh para ahli, seperti seni kaligrafi melalui media internet pun semakin diminati. 

Baca Juga

Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan Ikhlas News Agency (IHA), Mahmut Sahin, yang mengajar sekelompok siswa dengan jumlah 250 siswa melalui media digital mengatakan dirinya harus memberikan kursus interaktif tentang seni kaligrafi kepada siswanya baik di Turki maupun di luar negeri. Sahin mengajar seni kaligrafi setiap Ahad di beberapa lokasi, yakni di pusat pelatihan Bab un Nun di provinsi Bursa barat laut, Vel-Kalem di provinsi Eskisehir barat laut, dan Vav Der di provinsi Kutahya barat, Turki.

Sahin memiliki sekitar 450 sampai 500 siswa, Sahin mengatakan tindakan drastis yang diambil sebagai bagian dari wabah virus corona yang juga terjadi di Bursa, Kocaeli dan Eskisehir yang mendorongnya mengajar secara online. “Murid-murid saya mengirimi saya foto-foto pekerjaan rumah kaligrafi mereka, dan saya mencetak, mengedit, dan mengirimnya kembali. Dengan cara ini, pelajaran berlanjut," katanya seperti dilansir Daily Sabah, Jumat (17/4).

Menurut Sahin, para siswa melanjutkan kelas mereka melalui internet dengan cara mengirimkan pekerjaan rumah mereka setiap minggu sebagaimana pada periode kursus normal. "Namun ketika mereka menghabiskan waktu di rumah, mereka mengirim dua hingga tiga karya dalam beberapa minggu," katanya.

Ia mencatat sekitar 250 siswanya mengirim pekerjaan rumah dua hingga tiga kali dalam seminggu. Dia menambahkan tinggal di rumah memberikan kesempatan bagi orang yang tertarik pada seni kaligrafi.

“Kita akan melalui periode di mana seniman harus menjadi yang paling produktif. Sekarang, saya mencoba menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk dan mempraktikkan proyek baru. Saya sedang mengerjakan beberapa buku. Setelah masa yang penuh tantangan ini, semoga kami akan membuka musim dengan pameran dan buku," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement