Kamis 16 Apr 2020 21:45 WIB

Mendag Sebut Harga Bawang Putih di Pasar Turun Drastis

Turunnya harga berkat kebijakan pembebasan persetujuan impor.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, pada Kamis, (16/4).
Foto: Humas Kemendag
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, pada Kamis, (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, stok bawang putih sangat banyak. Hal itu membuat harga eceran di pasar turun secara drastis. 

Hal itu disampaikannya setelah melakukan pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay. Ia menyebutkan, saat ini harga bawang putih stabil di harga Rp 32 ribu per kg. 

Baca Juga

Turunnya harga komoditas ini, kata Agus, berkat kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang memberikan relaksasi berupa pembebasan Persetujuan Impor dan Laporan Surveyor untuk komoditas bawang putih dan bawang bombai. "Saat ini ada sekitar 34 kontainer, 29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini akan terus masuk dari China," kata Agus melalui siaran pers pada Kamis, (16/4).

Hari ini, Agus pun melakukan kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta. Dari hasil kunjungan, diketahui kondisi pasokan beras per hari selama sepekan terakhir ini sebanyak 3.096 ton.

Jumlah tersebut berada di atas pasokan normal PIBC yang sebanyak 2.500 sampai 3.000 ton per hari. Sementara, stok beras di PIBC saat ini sebesar 28.431 ton, sedikit di bawah stok normal yakni 30 ribu ton.

Stok tersebut dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta selama kurang lebih sembilan hari ke depan. Sedangkan harga beras per 16 April 2020 di PIBC dibanding minggu lalu cenderung turun, khususnya beras Muncul I, beras Muncul II, IR 64 I, dan beras IR 64 II. 

Agus menyebutkan, rata-rata penyaluran beras dari PIBC hingga April 2020, sebesar 2.935 ton. Angka itu naik 1,84 persen dibanding bulan lalu.

Penyaluran dilakukan ke wilayah Pulau Jawa dan antarpulau, terbesar ke DKI Jakarta sebesar 65,72 persen. Realisasi perdagangan antarpulau beras di PIBC sampai 14 April 2020 sebesar 4.685 ton. Perdagangan antarpulau terbesar ke Pontianak sebesar 39,68 persen dan Medan sebesar 14,83 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement