Kamis 16 Apr 2020 15:38 WIB

Pemprov Jamin Kebutuhan Pokok Mahasiswa Luar Daerah

Gubernur sangat mengapresiasi atas pilihan mahasiswa tetap bertahan di Jawa Tengah

Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo (kaos hitam) ketika kunjungi asrama mahasiswa Aceh di Kota Semarang
Foto: istimewa
Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo (kaos hitam) ketika kunjungi asrama mahasiswa Aceh di Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG-—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal menjamin pemenuhuan kebutuhan pokok mahasiswa asal daerah lain, yang kini tinggal di sejumlah asrama mahasiswa, di Kota Semarang. Sejauh ini, para mahasiswa asal luar daerah di tanah air memang bertahan dan tinggal di dalam asrama mereka. Terutama setelah adanya pemberlakuan physical distancing serta berbagai aktivitas di kampus.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung di berbagai daerah di tanah air, juga turut mempengaruhi kelancaran pengiriman uang saku untuk pemenuhan kebutuhan mereka selama barada di Kota Semarang.

“Untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari- hari para mahasiswa tersebut butuh dukungan,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di sela rutinitasnya berolahraga bersepeda, keliling Kota Semarang, Kamis (16/4).

Menurut gubernur, ia sengaja menyambangi sejumlah asrama mahasiswa daerah yang ada di Kota Semarang, guna memastikan kondisi dan kebutuhan mereka selama bertahan di asrama. Seperti asrama mahasiswa asal Aceh di Tembalang, mahasiswa Makassar di daerah Bulustalan, asrama mahasiswa Maluku di Lempongsari, asrama mahasiswa Lampung, Palembang dan Kalimantan Barat di Bendan Ngisor.

Sebelumnya, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga telah mengunjungi asrama mahasiwa asal Papua di Kota Semarang. Pemprov Jawa Tengah juga menyampaikan bantuan kebutuhan pokok serta berbagai barang pendukung kesehatan.

Yang pertama dicek dalam setiap kunjungan tersebut adalah dapurnya terlebih dahulu. “Saya ingin memastikan saja mereka tidak repot soal makanan, kebutuhan sehari- hari. Insya Allah jika itu tercukupi, aktivitas lain tinggal jalan saja,” katanya.  

Gubernur sangat mengapresiasi atas pilihan tetap bertahan di Jawa Tengah dan tidak pulang kampung di saat Pemerintah mengimbau agar masyarakat patuh pada penanganan wabah Covid-19 seperti sekarang ini.

Dengan cara ini, ia bisa memantau sendiri ada mahasiswa daerah lain yang masih bisa mencukupi kebutuhan kesehariannya, ada pula mahasiswa yang memang memerlukan bantuan untuk kebutuhannya sehari- harinya.

“Insya Allah kita bantu kebutuhan pokoknya, agar mereka tetap bisa belajar dengan nyaman, orangtua yang ada di kampong halaman juga tenang, keluarga tidak khawatir. Saya ingin memastikan  dapur mereka akan tetap mengepul,” tegas Ganjar.

Bantuan akan dikirim Pemprov Jawa Tengah hari ini ke asrama tempat mereka tinggal. Bantuan berupa beras, minyak goreng, telur, mie instan, buah- buahan. Ada pula multivitamin, makanan siap saji, hand sanitizer, masker sampai peralatan olahraga. 

Selain memeriksa dapur, Ganjar juga menanyakan aktivitas keseharian yang dilakukan para mahasiswa tersebut, selama masa physical distancing. Kebanyakan dari mereka memilih kegiatan sesuai dengan kebiasaan yang ada di daerah asal masing- masing. Misal karena tidak bisa terlepas dari kopi maka minum kopi jadi pilihan utama mahasiswa asal Aceh.

Bagi mahasiswa Maluku lebih memilih menghabiskan waktu mereka sambil bernyanyi, walaupun hanya di lingkungan asrama mahasiswa tersebut. Seperti diungkapkan Yanto (21), salah satu mahasiswa asal Maluku.

Ketika diminta gubernur untuk mennyanyi, ia pun segera mendenangkan lagu Sio Mama, lagu yang mengisahkan tentang kerinduan anak kepada ibunya. “Tetap rindu, orang tua yang bekerja sebagai petani cengkih dan pala di kampung halaman, apalagi dalam situasi seperti ini,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement