Kamis 16 Apr 2020 13:36 WIB

Pemerintah Federal Australia Dorong Sekolah Dibuka Kembali

Pemerintah Federal Australia mendorong pemimpin negara bagian membuka sekolah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Siswa belajar di sebuah sekolah di Australia. Pemerintah Federal Australia mendorong pemimpin negara bagian membuka sekolah. Ilustrasi.
Foto: abc news
Siswa belajar di sebuah sekolah di Australia. Pemerintah Federal Australia mendorong pemimpin negara bagian membuka sekolah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Pemerintah Federal Australia pada Kamis (16/4) mendorong para pemimpin negara-negara bagian untuk kembali membuka sekolah. Dorongan ini mencuat sebagai langkah awal untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial yang telah membantu mengurangi penyebaran virus corona di negara itu.

Sejauh ini, Australia relatif bisa menekan angka kasus Covid-19 dibandingkan sejumlah negara lain di seluruh dunia. Menurut catatan situs worldometers, Australia mempunyai rasio sebesar 253 kasus infeksi per satu juta populasi dan dua kasus kematian dengan perbandingan yang sama.

Baca Juga

Data pada situs itu menunjukkan bahwa Australia melaporkan sejumlah 6.462 kasus positif Covid-19 dengan 63 kasus pasien meninggal dunia per 16 April. Persentase kasus baru harian konsisten di satu digit, sementara beberapa pekan lalu mencapai 25 persen.

Australia mengambil kebijakan menutup restoran, bar, dan toko yang dianggap tidak utama. Pemerintah juga mengancam dengan denda dan bui untuk mencegah perkumpulan lebih dari dua orang di tempat umum.

Pemerintah federal menyebut imbauan untuk mulai membuka sekolah didasarkan pada anjuran medis yang menyatakan bahwa anak-anak mempunyai risiko rendah menularkan virus corona. Beberapa pemimpin dari total delapan negara bagian dan wilayah, yang mempunyai kewenangan untuk urusan pendidikan sekolah, tidak menggubris imbauan itu dan tetap memerintahkan agar sekolah ditutup.

Menurut laporan media lokal, isu perselisihan pendapat diperkirakan akan muncul ke permukaan dengan agenda kabinet nasional yang menyasar penanggulangan krisis. "Kita memerlukan sistem di mana sekolah-sekolah buka, menyediakan pendidikan yang formal, dan juga dukungan moril secara daring bagi para orang tua yang memilih untuk diam di rumah," kata pejabat federal urusan keuangan Josh Frydenberg dalam siaran televisi.

"Ini menjadi tantangan dan kami ingin anak-anak tidak melewatkan pendidikannya. Pandemi Covid-19 mungkin bisa merampas banyak hal dari kita. Namun tentu kita tidak ingin pendidikan anak-anak kita juga ikut dirampas," imbuhnya.

Di negara bagian Victoria, wilayah dengan populasi terbanyak kedua di Australia, pemerintah yang meminta orang tua untuk menjaga anaknya tetap di rumah jika bisa. Hanya 3 persen saja anak datang ke sekolah pada Selasa (14/4) yang merupakan hari pertama masuk setelah libur Paskah. Anak-anak sekolah di negara bagian dan wilayah lainnya masih menjalani masa libur tengah semester mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement