Kamis 16 Apr 2020 07:09 WIB

Work from Home Lebih Produktif dengan Terapi Musik

Mendengarkan musik bisa bantu kelola kecemasan hingga menjaga produktivitas.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Mendengarkan musik bisa bantu kelola kecemasan hingga menjaga produktivitas (Foto: ilustrasi, Work from Home)
Foto: Pixabay
Mendengarkan musik bisa bantu kelola kecemasan hingga menjaga produktivitas (Foto: ilustrasi, Work from Home)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam distraksi yang bisa mengganggu konsentrasi dan kinerja karyawan ketika bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Terapi musik mungkin bisa menjadi solusi untuk membantu karyawan tetap produktif ketika bekerja dari rumah.

Studi dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience menunjukkan bahwa musik dapat meningkatkan produktivitas dan performa kognitif, khususnya pada orang dewasa. Mendengarkan musik juga diketahui dapat membantu seseorang untuk mengelola kecemasan, menjadi lebih termotivasi serta menjaga produktivitas.

Baca Juga

Untuk bisa mendapatkan manfaat-manfaat ini, yang perlu dilakukan karyawan adalah menyusun daftar lagu atau playlist yang tepat ketika bekerja dari rumah. Berikut ini adalah lima langkah terapi musik untuk menjaga produktivitas selama bekerja dari rumah, seperti dilansir The Guardian, Kamis (16/4).

Mulai dengan Lambat

Tempatkan lagu-lagu yang menenangkan dan positif di bagian awal daftar playlist. Lagu-lagu seperti ini akan membantu meningkatkan suasana hati yang muram atau kurang bersemangat di pagi hari.

Terapis musik dari University of Iowa Stead Family Children's Hospital Kirsten Nelson memiliki beberapa rekomendasi lagu untuk ditempatkan di urutan teratas playlist. Lagu tersebut antara lain "Here Comes the Sun" dari The Beatles dan "Ooh Child" dari Five Stairsteps.

"Dari situ, Anda bisa membawa diri Anda sendiri ke lagu-lagu yang lebih memotivasi untuk mencapai keadaan yang Anda inginkan," ungkap Nelson.

photo
Mendengarkan musik. - (Pixabay)

Transisi ke Lagu yang Kuat

Lagu-lagu selanjutnya yang perlu dimasukkan ke dalam playlist adalah lagu-lagu yang "kuat". Studi mengungkapkan bahwa lagu dengan tempo yang cepat dapat membantu meningkatkan performa atau kinerja seseorang. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang menunjukkan performa paling baik ketika mendengarkan lagu dengan tempo kecepatan sekitar 121 bpm.

Nelson menyebut lagu-lagu dengan tempo kecepatan seperti ini sebagai lagu yang kuat. Beberapa contoh lagu dengan tempo kecepatan seperti ini adalah "Call Me Maybe" dari Carly Rae Jepsen, "I Wanna Dance With Somebody" dari Withney Houston dan "I Will Survive" dari Diana Ross.

Nelson mengatakan lagu-lagu yang kuat ini bisa diputar ketika seseorang akan mulai melakukan pekerjaannya, saat beralih dari satu tugas ke tugas lainnya atau menjelang berakhirnya waktu bekerja. Mendengarkan lagu-lagu yang kuat di ketiga waktu tersebut dinilai cukup baik dalam menjaga motivasi bekerja.

"Saya merasa bahwa musik bisa membuat orang menjadi aktif dengan cara yang hal lain tak bisa lakukan," tambah Nelson.

Musik dengan Atau tanpa Lirik

Sebagian orang mungkin lebih suka mendengarkan musik tanpa lirik. Namun, ada pula yang sebaliknya. Memilih musik dengan atau tanpa lirik saat menyusun playlist bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing.

Akan tetapi, sebuah studi mengungkapkan bahwa mendengarkan musik yang kompleks dan upbeat dapat membantu karyawan tetap awas dan termotivasi ketika mengerjakan tugas yang repetitif. Sedangkan, musik yang disertai dengan lirik naratif justru dapat menjadi distraksi bagi karyawan yang melakukan pekerjaan kognitif.

Sekalipun ingin mendengarkan musik yang disertai lirik saat bekerja, ada baiknya memilih lagu dengan lirik yang "halus". Beberapa contoh musisi yang memiliki lagu seperti ini adalah Grouper, Brian Eno dan Jenny Hval. Untuk karyawan yang ingin mendengarkan musik tanpa lirik, musisi seperti Dawn of Midi, Stevve Reich dan John Adams bisa menjadi alternatif pilihan.

photo
Mendengarkan musik (Ilustrasi) - (Needpix)

Bagi sebagain orang, lirik lagu mungkin bisa memberikan motivasi. Akan tetapi, peneliti menyarankan untuk tidak memilih lagu favorit ketika menyusun playlist untuk bekerja. Lagu yang terdengar familiar justru dapat menjadi sebuah distraksi saat bekerja.

Fleksibel dengan Diri Sendiri

Membuat playlist untuk bekerja dari rumah jangan sampai menjadi sebuah kegiatan yang membebani. Penyusunan playlist ini tidak harus selesai dalam satu waktu. Lagu-lagu bisa ditambahkan secara bertahap ke dalam playlist ini seiring dengan berjalannya waktu.

"Bila Anda mendengar sebuah lagu dan merasa bahwa lagu itu membuat perasaan Anda menjadi baik, masukkan itu ke dalam playlist," jelas Nelson.

Bila daftar lagu dalam playlist sudah bertambah banyak, karyawan bisa menyusun ulang urutan lagu tersebut sesuai dengan ritme saat bekerja dari rumah. "Biarkan diri Anda mendengarkan lagu baru, mencoba hal baru," tutur Nelson.

Urutan Playlist

Productivity Playlist pada layanan streaming lagu spotify bisa menjadi contoh yang baik. Playlist tersebut terdiri dari 20 lagu. Urutan 1-4 merupakan lagu-lagu untuk membantu proses bertransisi ke pekerjaan. Urutan 5-16 merupakan lagu-lagu yang dapat menjaga motivasi selama bekerja. Urutan 17-20 merupakan lagu-lagu untuk bertransisi kembali ke kegiatan sehari-hari setelah bekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement