Kamis 16 Apr 2020 04:44 WIB

Bahaya Berdusta

Berdusta memiliki dampak bagi yang melakukannya.

Bahaya Berdusta. Foto: Dilarang Berbohong (Ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Bahaya Berdusta. Foto: Dilarang Berbohong (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdusta merupakan salah satu bentuk maksiat. Mengenai ini, ada beberapa dampak jika berbohong.

Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziah, dalam kitabnya yang berjudul Terapi Penyakit Hati, maksiat bisa menjauhkan jarak antara manusia dengan kawan terdekatnya. Yaitu, malaikat yang merupakan makhluk paling suka memberi nasihat kepada manusia dan mendatangkan kebahagiaan bila seseorang dekat padanya.

Baca Juga

Malaikat menetapkan adanya musuh yang paling dekat dengan diri manusia, yang suka menipu dan mendatangkan bahaya. Yaitu, setan.

Bila seorang hamba berbuat maksiat kepada Allah, malaikat yang menjadi pembantu dan kawan akan menjauh darinya sejauh kadar maksiat yang dilakukan.

Malaikat segera menjauh dari seseorang hanya disebabkan satu ucapan dusta. Ia akan menyingkir dengan jarak yang sangat jauh.

Dalam satu hadits disebutkan, "Bila seorang hamba itu berdusta maka malaikat menjauhkan diri daripadanya sekitar satu mil, karena baunya yang busuk. Dan bila ini hanya terjadi satu kedustaan semata maka apakah yang akan terjadi terhadap kejelekan yang lebih besar dari itu dan lebih buruk?"

Ibnu Qayyim menjelaskan, saat seorang hamba memasuki pagi, malaikat dan setan berlomba memperebutkannya. Kalau hamba tersebut berzikir, bertakbir, dan bertahmid kepada Allah serta berkata La ilaha ilallah, setan terusir jauh dan melarikan diri. Tetapi, kalau pada pagi itu hamba mengucapkan hal yang lain, malaikat itu pergi dan setanlah yang menemani hamba itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement