Rabu 15 Apr 2020 23:26 WIB

Okupansi Hotel di Jambi Tinggal Lima Persen

Penurunan okupansi hotel di daerah itu terjadi sejak awal Maret 2020.

Tamu berada dalam kamarnya di salah satu hotel bintang lima yang sangat sepi selama pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA FOTO
Tamu berada dalam kamarnya di salah satu hotel bintang lima yang sangat sepi selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pandemi virus corona (Covid-19) di Provinsi Jambi menyebabkan okupansi atau tingkat hunian hotel hanya tinggal lima persen. “Dampak dari pandemi Covid-19 ini tingkat okupansi hotel di Jambi hanya berkisar lima sampai 10 persen,” kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi Jambi Yudi Gani di Jambi, Rabu (15/4).

Penurunan okupansi hotel di daerah itu terjadi sejak awal Maret 2020. Hingga sejumlah kebijakan dari pemerintah dikeluarkan untuk percepatan pencegahan penyebaran Covid-19, tingkat okupansi hotel di daerah itu terus alami penurunan.

Baca Juga

Menurunnya tingkat okupansi hotel tersebut berdampak terhadap karyawan. Manajemen hotel di Jambi mengambil kebijakan merumahkan sementara sejumlah karyawan karena tidak adanya kegiatan operasional di hotel. “Sikap dari manajemen hotel mengambil kebijakan merumahkan sementara karyawan, programnya disebut dengan cuti tanpa dibayar,” kata Yudi Gani.

Yudi Gani berharap karyawan yang dirumahkan memiliki simpanan, karena selama ini ada pendapatan service cas untuk di tabung oleh karyawan yang dapat digunakan untuk kejadian seperti saat ini. Selain itu, Yudi Gani berharap karyawan yang dirumahkan sementara dapat mencari aktifitas lain yang dapat menambah penghasilan.

 

Karyawan perhotelan di daerah itu dirumahkan hingga batas waktu yang belum ditetapkan. Jika kondisi dan situasinya sudah pulih, manajemen hotel akan melakukan rasionalisasi dan kembali memanggil karyawan yang dirumahkan tersebut. “Kita berharap tidak ada manajemen hotel yang melakukan PHK terhadap karyawan, karena karyawan merupakan tulang punggung untuk bisnis perhotelan,” kata Yudi Gani.

Tidak hanya perhotelan, sejumlah restauran turut terdampak pandemi Covid-19 tersebut. Dan hal serupa turut dilakukan manajemen restauran terhadap sejumlah karyawannya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement