Rabu 15 Apr 2020 18:50 WIB

Pemain Madrid Pernah Tuduh Direktur Milan Suap Wasit

AC Milan menaklukkan Real Madrid 5-0 pada leg kedua semifinal Liga Champions 1989/90

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Marco van Basten, pencetak gol AC Milan ke gawang Real Madrid pada semifinal Liga Champions 1988/1989.
Foto: EPA/Matteo Bazzi
Marco van Basten, pencetak gol AC Milan ke gawang Real Madrid pada semifinal Liga Champions 1988/1989.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pada akhir dekade 1980-an dan awal 1990-an, AC Milan merupakan penguasa Italia dan Eropa. Dimotori trio pemain timnas Belanda, Marco Van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, i Rossoneri menjelma menjadi tim yang begitu disegani di daratan Eropa. Selama periode tersebut, Milan sukses meraih trofi Liga Champions selama dua musim beruntun.

Mantan Direktur Milan Paolo Taveggia mengenang masa-masa keemasan tersebut. Ia mengungkap sejumlah kisah di belakang layar yang tidak diketahui publik. Salah satunya saat Milan mencukur Real Madrid 5-0 pada leg kedua semifinal Liga Champions 1988/1989 di Stadion San Siro. Pada pertemuan pertama, kedua tim bermain imbang 1-1.

Baca Juga

Sebelum laga, kiper Milan saat itu, Giovanni Galli, curhat kepada Taveggia soal penyerang Real Madrid Hugo Sanchez yang dengan licik mengganggunya. Sanchez selalu meludahi wajah Galli saat berusaha mengejar bola pada pertemuan leg pertama. Keluhan Galli ini disampaikan Taveggia kepada wasit Alexis Bonnet asal Belgia yang memimpin partai leg kedua.

"Jadi, sebelum kick-off pertandingan leg kedua, saya menceritakan apa yang dialami Galli dan saya meminta wasit mengawasi Sanchez. Laga baru berjalan tiga menit, Sanchez menerima kartu kuning karena dianggap melakukan pelanggaran," kata Taveggia dalam wawancara dengan MilanNews.it, seperti dikutip Football Italia, Rabu (15/4) WIB.

Sanchez tak berkutik. Alhasil, Galli mengawal gawang Milan lebih tenang. Rossoneri kemudian menang lewat gol-gol Carlo Ancelotti, Rijkaard, Gullit, Van Basten, dan Roberto Donadoni.

Kubu Madrid begitu kecewa dengan kekalahan memalukan di kandang Milan. Gelandang Madrid saat itu, Bernd Schuster, menuduh Milan menyuap wasit. Namun, tuduhan itu dijawab dengan enteng oleh Taveggia.

"Saya mengatakan kepada dia,'Jika kami membayar wasit, maka hasil akhir tidak akan 5-0. Kami tidak seperti kalian, yang membayar wasit lebih dari sekali'. Setelah mengatakan itu, saya pergi begitu saja meninggalkan dia," tutur Tavaggia yang menjabat sebagai direktur Milan pada 1986 hingga 1993.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement