Rabu 15 Apr 2020 14:16 WIB

Terlambat Ikut Latihan Via Zoom, Pemain Liverpool Didenda

Liverpool rutin melakukan pertemuan daring melalui aplikasi Zoom.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Pelatih Liverpool Juergen Klopp.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Liverpool Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool Jurgen Klopp memiliki cara unik untuk mendisiplinkan pemainnya meski tim sedang menjalani isolasi mandiri. Pelatih asal Jerman ini memberlakukan denda pada pemain yang telat bergabung dalam pertemuan daring.

Liverpool rutin melakukan pertemuan daring melalui aplikasi Zoom. Dia menekankan bahwa pertemuan tersebut sama pentingnya dengan sesi latihan.

Baca Juga

"Beberapa orang mungkin menganggapnya seperti pertemuan biasa atau sesi normal seperti yang biasa kita lakukan. Namun, tidak seperti ini. Saya senang seperti ini," kata Klopp dilansir dari laman Goal, Rabu (15/4).

Liga Primer Inggris musim ini terpaksa ditunda karena pandemi virus corona. Seluruh pemain dan staf pelatih pun menjalani siolasi mandiri sebagai anjuran dari pemerintah. Alhasil, pertemuan daring menjadi solusi.

"Ketika kami mulai pukul 10, ruang obrolan sudah dibuka sejak pukul 9.30. Biasanya semua orang sudah bergabung. Saat pertama kali melakukan itu semua sudah ada di dalam ruang obrolan dan sangat ricuh di sana," kata Klopp.

"Kini mereka bergabung ketika semua sudah tahu teknisnya. Mereka datang lebih lambat, tetapi masih pada waktunya. Karena terlambat dalam sesi Zoom berarti ada denda. Itu hal terbaik yang kami miliki pada tahun 2020. Kita semua memiliki teknologi ini," kata Klopp.

Dia menyebut keadaan ini akan lebih menyiksa jika pada tahun 1980-an, ketika belum ada teknologi yang mendukung seperti saat ini. "Bukan karena sepak bola. Karena seluruh kontak dan interaksi sosial yang kita punya saat ini, itu buat perbedaan yang sangat besar," kata Klopp.

Klopp menggambarkan kebahagiaannya untuk bisa kembali berkumpul bersama timnya meski melalui internet. Dia pun mengakui ada rasa kesedihan karena dia tidak bisa jauh dari orang terdekatnya.

"Ini terlihat bagus, tetapi sangat berbeda. Semua sangat berbeda dan kita sekarang melakukan hal yang berbeda," katanya.

Inggris menjadi salah satu negara di Eropa paling terdampak virus corona. Hingga saat ini ada lebih dari 88 ribu kasus, dengan 11 ribu di antaranya meninggal dunia.

Liverpool pun dihantui ketakutan akan pandemi virus corona ini. Sebelum kompetisi terhenti, Liverpool tinggal mengamankan posisinya untuk merebut gelar juara setelah 30 tahun. Dua kemenangan bisa mengantarkan Liverpool mendapat gelar juara Liga Inggris musim 2019/2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement