Rabu 15 Apr 2020 11:04 WIB

Hari I PSBB Bekasi, Aktivitas Pelaju KRL Berjalan Normal

Warga mengaku tetap melaju dari Bekasi menuju ibu kota karena harus bekerja.

Sejumlah penumpang bersiap menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Pada hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penumpang kereta api menuju Jakarta diatur untuk menjaga jarak fisik dan jumlah penumpang dibatasi
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah penumpang bersiap menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Pada hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penumpang kereta api menuju Jakarta diatur untuk menjaga jarak fisik dan jumlah penumpang dibatasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Aktivitas pelaju KRL Commuterline Bekasi-Jakarta berjalan normal pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi. Berdasarkan pantauan di Bekasi, Rabu (15/4), aktivitas pelaju dari Kota Bekasi menuju Jakarta dan sebaliknya sekitar pukul 7.30 WIB hingga pukul 09.35 WIB tetap terlihat di sejumlah stasiun yang dilintasi KRL.

Namun aktivitas itu tidak seramai saat pandemi covid-19 belum terjadi. Leolita, warga Bekasi Barat, mengaku tetap melaju dari Bekasi menuju ibu kota karena harus bekerja. Perusahaan jasa layanan kargo tempat dirinya bekerja tetap beroperasi saat PSBB DKI Jakarta berjalan.

“Memang enggak sehari masuk sehari libur. Sebenarnya takut juga sih (tertular), tapi mau gimana,” ujar Leolita yang mengaku tahu PSBB Kota Bekasi sudah berlaku.

Selain perusahaannya menerapkan sistem bergantian kerja, menurut Leolita, karyawan juga dipulangkan lebih cepat. “Kalau biasanya pulang jam lima sore, sekarang jam empat sudah pulang sih.”

Sementara itu, Hidayat, petugas kebersihan Stasiun Gondangdia mengatakan, jumlah penumpang yang melaju dari Kota Bekasi, Depok, maupun Bogor hari ini normal. Tetap ramai pada jam berangkat kantor. “Normal sih tadi. Ramainya tadi sekitar jam tujuh, tapi setelahnya sudah enggak terlalu. Biasanya nanti jam enam sore ramai lagi,” ujar dia.

KRL Commuterline menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dengan memberikan tanda silang di kursi-kursi dalam gerbong yang tidak boleh diduduki penumpang KRL. Kemudian memberikan garis-garis batas berwarna merah yang berjarak untuk berdiri.

Selain itu, disediakan pula wastafel beserta sabun di setiap stasiun untuk memudahkan penumpang rutin mencuci tangannya. Sementara, petugas keamanan selalu mengecek suhu tubuh calon penumpang yang hendak menggunakan transportasi publik massal tersebut.

Tidak terlihat penumpukan penumpang maupun antrean panjang di setiap stasiun pemberhentian rute KRL Commuterline Bekasi-Jakarta pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.56 WIB di hari pertama penerapan PSBB Kota Bekasi. Jumlah penumpang pun dibatasi maksimal 60 orang per gerbong, dan terpantau tidak melebihi angka tersebut.

Petugas kebersihan di dalam KRL Commuterline juga terlihat rutin mengepel lantai dengan cairan disinfektan. Sementara, petugas informasi selalu mengingatkan pelaju dengan KRL menjaga jarak fisik satu dengan lainnya dan menggunakan masker.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement