Selasa 14 Apr 2020 21:03 WIB

Bantuan untuk RSUP dr Kariadi Agar Tenaga Medis Terlindungi

Masyarakat diminta mematuhi jaga jarak dan tinggal di rumah.

Hellofit memberikan bantuan kepada RSUD Dr Kariadi Semarang untuk menangani virus corona.
Foto: Istimewa
Hellofit memberikan bantuan kepada RSUD Dr Kariadi Semarang untuk menangani virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Minimnya persediaan alat pelindung diri (APD) dan kebutuhan medis lainnya di rumah sakit menjadi menjadi keprihatinan Hellofit. Start-up kesehatan ini tergerak untuk berpartisipasi dan terjun langsung memberi bantuan.

Bantuan diberikan oleh Vincent Geraldi (27) selaku Founder dan CEO Hellofit kepada Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang dr Agus Suryanto, Sp. PD, KP, MARS dan Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum, drg. Sri Yuniarti Rahayu, Sp PD-KP, MARS pada Selasa, 14 April 2020.

Hellofit memberikan donasi berupa 1.000 masker N95, 300 set baju APD (alat pelindung diri), 2.000 pasang sarung tangan steril, 5.000 masker kain, 1.000 botol dan 48 galon hand sanitizer, 300 kacamata pelindung, dan 200 face shield senilai total Rp 500 juta.

“Saya amat tersentuh melihat adanya kekurangan alat perlindungan tenaga medis di berbagai rumah sakit. Tenaga medis inilah yang berjuang keras merawat dan mengobati pasien Covid-19. Namun, sudah banyak korban jatuh dari kalangan dokter maupun tenaga medis lantaran tertular dari pasien. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk para tenaga medis kita yang berjuang di garda terdepan," kata Vincent dalam rilisnya, Selasa (14/4).

Selain itu, Vincent tergerak membantu RSUP dr Kariadi ini karena dia lahir di Semarang. Selain untuk tenaga medis, Hellofit juga menyerahkan masker kain yang ditujukan untuk kalangan umum.

“Saya menjaga kalau ada pasien yang datang ke rumah sakit tanpa masker, maka masker kain ini bisa digunakan,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang dr Agus Suryanto, Sp. PD, KP, MARS menyampaikan, RSUP dr Kariadi merupakan salah satu rumah sakit rujukan pelayanan Covid-19. Segenap civitas hospitalia rumah sakit selalu siap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

"Melalui Tim Covid-19 yang terbentuk, kami bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Tengah bahu-membahu mengatasi persoalan ini," kata Agus.

Agus mengakui, kendala terberat bagi RSUP Dr Kariadi dalam penanganan Covid-19 salah satunya adalah kelangkaan APD. Bagi tenaga medis, keperawatan dan profesional yang tergabung dalam Tim Covid, APD yang memenuhi standar mutlak diperlukan.

Agus menjelaskan, APD amat diperlukan dan merupakan tameng bagi tenaga medis rumah sakit. Sebab, apabila tidak mengunakan APD yang telah ditetapkan oleh WHO, Kemenkes, dan dijadikan rujukan oleh Komite PPI, akan berbahaya bagi para pemberi layanan Covid-19.

Melalui rekomendasi dari Komite PPI, pihaknya juga telah telah ditetapkan zona-zona berikut kriteria APD yang wajib digunakan bagi seluruh civitas hospitalia. Dia juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti kebijakan pemerintah.

"Patuh untuk tetap tinggal di rumah, jaga jarak, gunakan masker ketika harus ke luar rumah, pastikan selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta hidup sehat," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement