Selasa 14 Apr 2020 17:25 WIB

Yogyakarta Berdayakan BLK Produksi Masker Kain

Yogyakarta berdayakan alumni BLK untuk memproduksi masker kain.

Pekerta menyelesaikan pesanan masker kain (Ilustrasi). Yogyakarta berdayakan alumni BLK untuk memproduksi masker kain.
Foto: Antara/Maulana Surya
Pekerta menyelesaikan pesanan masker kain (Ilustrasi). Yogyakarta berdayakan alumni BLK untuk memproduksi masker kain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta memberdayakan para peserta alumni pelatihan menjahit pada Balai Latihan Kerja untuk memproduksi masker kain. Produksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan alat pelindung diri di saat wabah corona virus disease 2019 atau COVID-19.

"Kebetulan di BLK (Balai Latihan Kerja) salah satu program pelatihannya kan menjahit, nah pada saat COVID-19 ini mewabah kebetulan juga pas selesai (pelatihan) kemudian ada inisiatif teman-teman dinas dan BLK untuk membuat masker," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Sulistyanto di Bantul, Selasa (14/4).

Menurut dia, apalagi di BLK milik pemerintah daerah ini masih tersedia bahan baku kain untuk dibuat masker, juga para alumni peserta pelatihan menjahit di BLK juga semangat membantu produksi masker, sehingga dengan keahlian dan keterampilan mantan peserta pelatihan diberdayakan.

"Jadi masker ini sifatnya kita donasikan, dari teman ibu-ibu alumni (mantan peserta BLK) ternyata semangat untuk membantu karena kebetulan mesin jahit dan alat potong di BLK sudah cukup modern, artinya cepat dan bisa terselesaikan," katanya.

Dia menjelaskan, pada tahap awal ini BLK dengan para alumni pelatihan telah memproduksi sekitar seribu masker dan sudah didonasikan kepada pemerintah daerah melalui PMI (Palang Merah Indonesia), Dinas Sosial Bantul dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Namun demikian, kata dia, produksi masker kain tetap berlanjut hingga harapannya bisa mencapai minimal 5.000 masker, guna memenuhi permintaan pesanaan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul. Pihaknya juga mempersilahkan dari pihak lain memesan dengan membawa bahan kain sendiri.

"Kalau yang 5 ribu masker sudah proses minggu ini selesai, itu murni bahannya dari mereka, kalau ini (yang didonasikan ke pemda) bahan baku dari BLK, karena betul-betul untuk kepedulian, karena kita melihat kebutuhan masker untuk relawan baik di PMI, BPBD dan Dinas Sosial cukup besar," katanya.

Sulistyanto juga mengatakan, masker kain yang diproduksi BLK Bantul sudah sesuai standar, meski begitu pihaknya siap memproduksi masker dengan kualitas lebih baik lagi. "Masker kain dari kami cukup memenuhi standar, walaupun kita juga bisa membuat masker lebih baik lagi yang tiga lapis, tapi untuk sementara kita buat dua lapis," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement