Selasa 14 Apr 2020 16:25 WIB

BI Pertahankan Suku Bunga, IHSG Menguat 1,79 Persen

Penguatan IHSG ini sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang menguat

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta (ilustrasi). Sepanjang hari ini, Selasa (14/4), IHSG bergerak di zona hijau dengan rentang antara 4.624,20 sampai 4.706,49.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta (ilustrasi). Sepanjang hari ini, Selasa (14/4), IHSG bergerak di zona hijau dengan rentang antara 4.624,20 sampai 4.706,49.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan Selasa (14/4). Indeks saham menguat 1,79 persen dan tembus ke posisi 4.706,49. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di zona hijau dengan rentang antara 4.624,20 sampai 4.706,49.

Penguatan IHSG ini sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang menguat di atas satu persen. Indeks Nikkei 225 memimpin penguatan sebesar 3,13 persen, diikuti Strait Times naik 2,25 persen dan Shanghai Composite menguat 1,59 persen.

Baca Juga

Pelaku pasar dinilai merespons positif hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada hari ini. "Investor sepertinya terlihat cukup optimistis setelah BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4,5 persen," kata Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (14/4).

Di sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi data defisit transaksi berjalan pada kuartal I/2020 yang diprediksi akan mengalami penurunan hingga 1,5 persen terhadap PDB. Pelemahan ini dipengaruhi oleh menurunnya impor akibat perlambatan global di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, BI menyampaikan defisit neraca jasa juga akan mengalami penurunan didorong oleh penurunan di sektor transportasi dan pariwisata. Namun, BI meyakini aliran modal asing akan berangsur masuk ke indonesia seiring meredamnya kepanikan global.

Menurut Nico, proyeksi perbaikan ekonomi dari BI bisa menjadi katalis positif bagi pasar saham dalam negeri. Ke depannya, BI melihat prospek perbaikan ekonomi mulai kuartal IV/2020. BI memperkiran pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai 2,3 persen.

Dari luar negeri, kinerja perdagangan China yang membukukan nilai positif selama bulan Maret menjadi angin segar bagi pasar saham Asia. Investor juga menyambut baik rencana dari beberapa negara Eropa termasuk Italia, Spanyol dan Austria untuk mulai membuka kembali ekonomi dan mencabut beberapa pembatasan pertemuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement